WMI Kabupaten Pemalang Diminta Kedepankan Kebersamaan dan Kesederhanaan

WMI Kabupaten Pemalang Diminta Kedepankan Kebersamaan dan Kesederhanaan

FOTO BERSAMA - Ketua WMI Dr Fie NH foto bersama di acara pertemuan anggota dan seminar keharmonisan keluarga.Foto: Agus Pratikno/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Wanita Muslimah Indonesia (WMI) di Rumah Makan Pringsewu Pemalang menggelar Pertemuan Anggota dan Seminar Keharmonisan Keluarga. Acara tersebut selain dihadiri Pendiri sekaligus Ketua WMI Dr Aliefety Putu Garnida CHt SST SKM MPsi MHKes MARS juga Pembina WMI Ifa Hanif Dakiri M.pd Serta seluruh anggota WMI dari berbagai daerah yang ada di wilayah Karisidenan Pekalongan.

BACA JUGA:Antisipasi Bencana di Musim Hujan, Pemprov Jateng Siagakan Personel dan Peralatan

Ketua Umum WMI Dr Fie NH yang akrab di panggil mami Fie  mengatakan, pertemuan anggota WMI sekaligus Seminar Keharmonisan Keluarga ini merupakan kegiatan tahunan. Dimana dalam kegiatannya selalu bernuansa keagamaan, kemanusiaan, sosial, budaya dan pariwisata. Selain itu, juga kegiatan pendidikan, kesehatan dan wirausaha , industri kreatif serta pemberdayaan wanita.

BACA JUGA:Warga Kabupaten Pemalang DimintaTidak Antipati kepada Politik

Kegiatan ini, lanjut wanita yang berprofesi sebagai dosen  dan ASN menyampaikan banyak peserta yang mengikutinya kurang lebih ada 250 orang peserta dari berbagai daerah yang ada di wilayah Karisidenan Pekalongan. 

"Wanita muslimah Indonesia diharapkan dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat, tentunya untuk selalu  mengedepankan kebersamaan dan kesederhanaan. Serta selalu berbagi kepada sesama dan untuk selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat,"katanya.

BACA JUGA:Peletakan Batu Pertama, Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia Mulai Dibangun

Sementara itu, dalam seminar keharmonisan keluarga, Dr Aliefety Putu Garnida CHt SST SKM Mpsi MH Kes MARS memaparkan bagaimana membangun sebuah keluarga yang harmonis. Menurutnya  dalam membangun keluarga yang harmonis setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, membangun kesepahaman yang baik antara suami isteri. Sehingga dapat menghasilkan hasil yang baik.

Kedua, bersikap toleran antar keduanya, dengan terus tertanam dalam benaknya bahwa manusia dicipta dalam keadaan lemah. Ketiga, bersikap wajar terhadap pasangan, kerena apapun jika dilakukan dengan berlebihan akan berdampak tidak baik.  Seperti akan kecewa dikemudian hari, bahkan dalam konteks keluarga akan berdampak perceraian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: