Disperintransnaker Support Kinerja Desa Migran Produktif

Disperintransnaker Support Kinerja Desa Migran Produktif

Kepala Dinas Perintransnaker didampingi sekretaris dinas melakukan koordinasi dengan petugas Desmigratif.-hermas purwadi-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Ditempatkannya petugas Desa Migran Produktif 2023 oleh Kementrian Perindustrian mendapat support dari Dinas Perintransnaker.

Dimana petugas Desa Migran Produktif (Desmigratif) tersebut, ditempatkan di desa khususnya kantong keberadaan Pekerja Mingran Indonesia (PMI).

Kepala Dinas Perintransnaker  Riesky Trisbiyantoro didampingi sekretaris dinas, Sutoyo menyatakan tujuan penempatan petugas Desmigratif  oleh Kementrian Perendustrian salah satunya untuk meminimalisir keberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal. 

BACA JUGA:Disperintransnaker Apresiasi Fasilitasi Sertipikasi ISO 9001 - 2015

"Termasuk untuk mengedukasi pentingnya kesadaran mengurus dokumen, prosedur, termasuk resiko bila bekerja sebgai pekerja migran," ujarnya Jumat 24 November 2023.

Terpisah petugas Desmigratif kementerian Perindustrian, Arwan menyatakan, saat ini pihaknya berbase camp di Desa Pesarean Kecamatan Pagerbarang.

"Kami juga melakukan kegiatan pengawasan anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia, agar bisa tetap mendapatkan pendidikan secara layak. Termasuk memberikan peralatan edukasi, sosialisasi . Hal ini mengingatkan Pekerja Migran Indonesia untuk bekerja secara aman, termasuk keluarga yang ditinggalkan juga aman," cetusnya.

BACA JUGA:Dinsos Persiapkan Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023

BACA JUGA:Dinas Perintransnaker Pacu Peningkatan Produktifitas Tenaga Kerja

Arwan mengaku terus menjalin koordinasi dengan Dinas Perintransnaker, untuk memantau legalitas calon PMI yang hendak meninggalkan Kabupaten Tegal menuju tempat kerja diluar negeri.

"Program ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan, dan menyejahterakan PMI beserta keluarganya. Sehingga mengurangi keinginan untuk kembali bekerja di luar negeri," paparnya.

BACA JUGA:Disperintransnaker Fasilitasi Bantuan Bahan Baku Batik

Ditegaskan, akibat rendahnya pemahaman orang tua atau pasangan PMI, tentang pola asuh anak maka muncul berbagai permasalahan, seperti perceraian, kekerasan, kemiskinan, dan perkawinan anak.

"Untuk menangani hal tersebut, salah satunya dengan membangun shelter transit bagi PMI bermasalah yang dikembalikan ke daerah asal. Shelter transit juga dapat dimanfaatkan untuk urusan ketenagakerjaan lainnya, seperti pelatihan kerja calon PMI," ungkapnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: