Kearifan Lokal, Bupati Tegal Ajak Masyarakat Pakai Batik Tulis

Kearifan Lokal, Bupati Tegal Ajak Masyarakat Pakai Batik Tulis

Bupati Tegal Umi Azizah saat menyerahkan Fasilitas Bantuan Bahan Baku Batik kepasa IKM, di Rumah Dinas Bupati Tegal.-Yeri Noveli-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Industri batik cetak semakin menggurita di berbagai daerah. Bahkan, batik cetak ini telah menggeser industri batik tulis atau cap.  Dengan begitu, nilai dan filosofi batik semakin memudar. 

Untuk mempertahankan kearifan lokal ini, Bupati Tegal Umi Azizah mengajak masyarakat agar membudayakan kembali mengenakan batik tulis atau cap.

BACA JUGA:Mantap! Tiga Tahun Terakhir Produksi Tembakau di Kabupaten Tegal Mengalami Peningkatan

Karena, batik tulis dan cap ini merupakan karya seni kriya yang datang dari inspirasi isi kepala sang pembatik yang dituangkan melalui gerak tangannya ke sehelai kain. Lalu diproses panjang oleh tenaga buruh di pewarnaan.

"Jadi, tidak ada proses membatik dalam batik cetak. Kalau membatik ya berati ditulis," kata Bupati Umi, saat membuka acara Fasilitas Bantuan Bahan Baku Batik, di Rumah Dinas Bupati Tegal, Selasa 21 November 2023.

BACA JUGA:Atasi Kemarau Panjang, Baznas Kabupaten Tegal Salurkan Bantuan Air Bersih

Dia menyatakan, untuk mempertahankan warisan leluhur budaya bangsa, maka Pemkab Tegal akan terus mendukung perkembangan industri batik Tegal, khususnya batik tulis.

Dia berujar, pemahaman publik terhadap batik memang perlu diperkuat. Utamanya para generasi muda. Mereka harus paham bahwa batik cetak bukanlah batik. Batik yang benar adalah batik tulis ataupun cap dengan lilin atau malam.

"Penguatan pemahaman publik tentang batik ini sangatlah penting. Sebab industri batik memiliki peran besar bagi perekonomian nasional maupun daerah," ucapnya. 

BACA JUGA:223 Sarjana IBN Tegal Menjalani Wisuda

Umi menyadari bahwa harga batik tulis tergolong mahal dan produktivitasnya kalah jauh dibandingkan dengan yang cetak. Maka, ini merupakan tantangan bagi pelaku IKM batik tulis.

"Soal persaingan di industri batik, saya titip pesan agar sesama pelaku IKM bisa saling menghargai karya pelaku IKM lainnya," ucapnya.

Bupati Umi mengaku tidak ingin terjadi perang dagang di antara sesama pelaku usaha industri. Terlebih jika saling sikut, saling menjatuhkan harga ataupun meniru motifnya untuk kemudian diproduksi dan dijual murah. 

BACA JUGA:Realisasi PBB-P2 10 Desa di Kabupaten Brebes Masih Rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: