Pemkab Tegal Gali Risiko Stunting, Ditemukan 117 Kelompok, Apa Saja?

Pemkab Tegal Gali Risiko Stunting, Ditemukan 117 Kelompok, Apa Saja?

--

DISWAYJATENG, SLAWI - Gencar menurunkan angka stunting, Pemkab Tegal tidak tinggal diam. Pemkab Tegal melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) selalu menggali kelompok yang berisiko stunting. Total yang ditemukan pada pendataan AKS 1 dan 2 sebanyak 117 kelompok yang berisiko stunting.

"Kelompok ini beragam," kata Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Khofifah, saat acara Diseminasi hasil pendataan audit kasus stunting ke-2 (AKS 2), di Gedung Muslimat NU Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Perpustakaan Lentera Ilmu SD Panglima Kota Tegal Diakreditasi Perpustakaan Nasional

Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan dihadiri Tim Pakar AKS dari RS Mitra Keluarga Tegal dr Krisna Adhi Nugraha SpA serta sejumlah pengurus Muslimat NU dan Fatayat NU se-Kabupaten Tegal.

Khofifah menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari penyebab terjadinya kasus sunting dan menggali kasus stunting yang sulit diatasi.

Pada AKS 1 dan 2, terdapat 117 kelompok sasaran yang dinilai berisiko stunting. Rinciannya, calon pengantin (catin) 19 orang, ibu hamil (bumil) 38 orang, ibu menyusui 19 orang dan baduta (0-23 bulan) sebanyak 36 anak.

BACA JUGA:YouTuber Gondrong Labanan Mancing Bersama Kapolres Pemalang

"Itu data AKS 1. Kalau AKS 2, sasarannya hanya 3 orang bumil dan 2 baduta," sambungnya.

Sementara, Tim Pakar AKS dari RS Mitra Keluarga Tegal dr. Krisna Adhi Nugraha SpA menjelaskan, faktor resiko stunting itu dapat diturunkan dari orang tua.

Artinya, jika orang tuanya stunting, maka anaknya juga beresiko stunting. Sehingga harus dipantau tumbuh kembang anak. Salah satunya, dengan pengisian buku kartu identitas anak (KIA) secara teratur pada saat balita ditimbang.

BACA JUGA:Keren! Pemkab Pemalang Adakan Pameran Inovasi Pelayanan Publik

Tumbuhkan kesadaran orang tua agar secara rutin melakukan penimbangan ke posyandu dan melakukan vaksinasi lengkap kepada balita. 

Disebutkan, banyaknya kasus stunting yang ditangani selain karena faktor gizi buruk juga akibat komplikasi berbagai penyakit yang diderita oleh balita.

BACA JUGA:Cakep! Siswi SMK Negeri 2 Kota Tegal Juara I Tilawah MTQ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: