Tekan Inflasi, Operasi Pasar di Jawa Tengah akan Ditingkatkan
TINGKATKAN - Pemprov Jateng akan meningkatkan operasi pasar untuk menekan inflasi.Foto: Istimewa --
DISWAYJATENG, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meningkatkan program operasi pasar dan gerakan pasar murah di wilayahnya. Hal itu guna menekan inflasi yang pada Oktober 2023 angkanya mencapai 2,81%.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana telah menginstruksikan kepada satgas pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kedua program tersebut. Khususnya di daerah-daerah yang inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) masih tinggi.
BACA JUGA:Mantap! Penyerapan Pupuk Subsidi di Kabupaten Tegal Terealisasi 65 Persen
"Kami akan terus melakukan langkah-langkah guna menurunkan kembali inflasi ini. Walaupun posisi kita masih aman dan berada di tengah-tengah dibandingkan provinsi lain," kata Nana usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secar daring di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 13 November 2023.
Upaya tersebut di antaranya dengan meningkatkan operasi pasar dan gerakan pasar murah. Terkait hal ini Pemprov Jateng terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Bulog dan Kementerian terkait.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Sarankan ASN di BLUD Kabupaten Tegal Dapat TPP
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Bulog, kemudian kementerian lain dan Satgas Pangan. Kegiatan-kegiatan operasi pasar dalam bentuk gerakan pasar murah terus kami tingkatkan," katanya
Dalam kesempatan itu, Nana juga menginstruksikan kepada Satgas Pangan daerah dan kepolisian untuk lebih intens memantau harga pasar. Khususnya harga kebutuhan pokok atau volatile food yang berpotensi menyumbang inflasi.
Dengan dilakukan pantauan itu, pemerintah juga bisa langsung mengindentifikasi penyebab kanaikkan harga tersebut, bisa jadi karena distribusinya atau memang sudah kekurangan pangan. “Kita juga akan cari solusi untuk menstabilkan kembali harga-harga pangan yang ada di masyarakat ini," kata Nana.
BACA JUGA:Bupati Tilik Desa, Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Beri Pelayanan Kesehatan Hewan
Dengan begitu, pemerintah bisa langsung segara dilakukan tindakan cepat apabila terjadi gejolak harga.
Diketahui, setidaknya ada lima komoditas yang mengalami gejolak harga. Di antaranya beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, dan gula. Lima komoditas itu menjadi fokus dalam operasi pasar yang akan dilakukan mulai tengah pekan ini.
Di samping itu, juga akan dilakukan pantauan dan evaluasi beberapa daerah dengan IPH tinggi. Saat ini ada empat daerah dengan IPH tinggi yang menjadi perhatian khusus Pj Gubernur Jawa Tengah. Yaitu Cilacap, Kebumen, Blora, dan Kita Tegal.
BACA JUGA:Taman Wisata Rodjo Tater Bogares Kabupaten Tegal, Piknik sekaligus Edukasi Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: