Wisata Edukasi! Menelusuri Museum Semedo di Kabupaten Tegal, Situs Sejarah Manusia Purba

Wisata Edukasi! Menelusuri Museum Semedo di Kabupaten Tegal, Situs Sejarah Manusia Purba

museum situs semedo--foto tribun banyumas

DISWAY JATENG - Kota Tegal yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah ini dijuluki sebagai Kota Bahari. Bahari sendiri merupakan singkatan dari Bersih, Aman, Hijau, Asri, Rapi, dan Indah.

Dikenal dengan kemaritimannya, Kota Tegal ternyata memiliki destinasi wisata edukasi baru yang dibuka untuk umum pada tahun 2022 lalu. Destinasi wisata edukasi ini merupakan sebuah museum situs purba yang diberi nama Museum Situs Semedo.

Museum Semedo ini diresmikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia melalui Direktorat Perlindungan Kebudayaan pada Rabu (12/10/2022), bertepatan dengan peringatan Hari Museum Nasional.

Dua museum lainnya turut diresmikan pada hari itu pula, yakni Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur.

BACA JUGA:Ingin Berwisata Sejarah? Museum Semedo Tegal Rekomendasi Buat Kamu

Kehidupan purba memang selalu menarik untuk diteliti. Dari sana pula sejarah tentang evolusi kehidupan manusia bisa diketahui, termasuk temuan fosil kepingan tengkorak kepala Homo erectus di Situs Semedo yang sudah berusia sekitar 700 ribu tahun. 

Kepingan tengkorak manusia purba tersebut kini menjadi koleksi unggulan Museum Situs Semedo, di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.

Dibangun secara bertahap sejak tahun 2015 lalu, Museum Situs Semedo yang dikelola Direktorat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini, rencananya akan menampung kurang lebih 3.100 koleksi benda-benda biologis dan geologis yang menggambarkan kekayaan bumi dari berbagai perspektif. 

Museum yang rencananya akan dibuka pada tahun 2022 dan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini, akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan juga arkeologi nasional. 

Selain memamerkan koleksi fosil dan diorama yang menceritakan kehidupan purba, museum ini juga akan difungsikan sebagai pusat penelitian Situs Semedo

Adapun Museum Semedo berdiri di atas lahan seluas 10.582 meter persegi. Pegiat fosil asal Desa Semedo, Dakri (64), menceritakan awal mula penemuan fosil manusia purba di Situs Semedo. Tepatnya di bulan Mei 2011, dirinya menemukan fragmen tengkorak Homo erectus. 

Temuan tersebut kemudian diteliti oleh BPSMP Sangiran dan dinyatakan bahwa pecahan atap tengkorak bagian belakang adalah fosil manusia purba dari awal Kala Pleosten Tengah sekitar 700.000 tahun lalu yang kemudian dinamai Semedo 1. 

Tidak hanya temuan fosil Homo erectus, dirinya juga menemukan ribuan fosil lainnya seperti fosil tulang rahang bawah dan gigi geligi primata besar sejenis Gigantopithecus atau kingkong, alat-alat di zaman batu tua atau paleolitikum seperti kapak genggam, kapak penetak, kapak perimbas dan alat serpih, hingga alat serut berbahan batu koral kersikan.

Tidak ketinggalanjuga temuan fosil fauna ordo Proboscidea atau mamalia berbelalai seperti Stegodon trigonocephalus, Stegodon pygmy semedoensis, Stegodon hypsilopus, Elephas planifrons, dan Elephas hysudricus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: