Pemkab Tegal Gali Risiko Stunting, Ditemukan 117 Kelompok Berisiko

Pemkab Tegal Gali Risiko Stunting, Ditemukan 117 Kelompok Berisiko

Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara Diseminasi hasil pendataan AKS 2, di Gedung Muslimat NU Kabupaten Tegal, Sabtu 11 November 2023.-Yeri Noveli-jateng,disway.id

SLAWI, DISWAY JATENG - Gencar menurunkan angka stunting, Pemkab Tegal tidak tinggal diam. Pemkab Tegal melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) selalu menggali kelompok yang berisiko stunting.

Total yang ditemukan pada pendataan AKS 1 dan 2 sebanyak 117 kelompok yang berisiko stunting.

"Kelompok ini beragam," kata Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Khofifah, saat acara Diseminasi hasil pendataan audit kasus stunting ke-2 (AKS 2), di Gedung Muslimat NU Kabupaten Tegal, Sabtu 11 November 2023.

BACA JUGA:Wujudkan Sekolah Ramah Anak, SMPN 1 Adiwerna Gelar Seminar Pendidikan Seks dan Pencegahan Perundungan

Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan dihadiri Tim Pakar AKS dari RS Mitra Keluarga Tegal dr. Krisna Adhi Nugraha, Sp.A serta sejumlah pengurus Muslimat NU dan Fatayat NU se Kabupaten Tegal.

Khofifah menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari penyebab terjadinya kasus sunting dan menggali kasus stunting yang sulit diatasi.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Support Pemdes Pedagangan Evakuasi Warga

Pada AKS 1 dan 2, terdapat 117 kelompok sasaran yang dinilai berisiko stunting. Rinciannya, calon pengantin (catin) 19 orang, ibu hamil (bumil) 38 orang, ibu menyusui 19 orang dan baduta (0-23 bulan) sebanyak 36 anak.

"Itu data AKS 1. Kalau AKS 2, sasarannya hanya 3 orang bumil dan 2 baduta," sambung Khofifah.

Menurutnya, dari jumlah sasaran itu, faktor penyebab risiko stunting pada baduta adalah gizi buruk, pola asuh,  kondisi rumah tinggal tidak layak huni, kurangnya akses air minum dan sanitasi layak. 

"Temuannya memang beda-beda," ujarnya.

BACA JUGA:Disperintransnaker Sosialisasikan Pengukuran Produktifitas Tingkat Daerah

Sementara, Tim Pakar AKS dari RS Mitra Keluarga Tegal dr. Krisna Adhi Nugraha, Sp.A menjelaskan, faktor resiko stunting itu dapat diturunkan dari orang tua.

Artinya, jika orang tuanya stunting, maka anaknya juga beresiko stunting. Sehingga harus dipantau tumbuh kembang anak. Salah satunya, dengan pengisian buku kartu identitas anak (KIA) secara teratur pada saat balita ditimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: