Guru Madrasah Diduga Cabuli 20 Anak di Brebes

Guru Madrasah Diduga Cabuli 20 Anak di Brebes

Sejumlah orang tua korban dugaan pencabulan di Brebes berkumpul-EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

 Orang Tua Korban Geruduk Balai Desa Sengon

BREBES-JATENGDISWAY- Seorang ustad guru madrasah di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, bernisial MK, 52, diduga mencabuli belasan muridnya. Kasus pencabulan tersebut mulai terungkap setelah para korban satu per satu mengaku telah dicabuli guru madrasahnya.

Kasus ini mencuat dan membuat geram warga desa di Kecamatan Tanjung tersebut. Alhasil, puluhan warga pun menggeruduk kantor desa setempat dan menuntut agar terduga pelaku diproses hukum, Rabu, 20 September.

BACA JUGA:Bejad! Ayah Cabuli Anak Tiri di Bawah Umur Selama 2 Tahun

Mengetahui kasus tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes mendatangi salah satu rumah korban. Pihaknya mendata para korban yang rata-rata usianya masih di bawah 10 tahun atau 7-10 tahun. Dari pendataan itu, terungkap baru ada 17 anak yang mengaku menjadi korban dugaan pencabulan sang ustad. Dinas menghendaki agar kasus pencabulan ini diproses hukum.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP3KB Brebes Fathurohmah mengatakan, dirinya bersama Satgas PPA mendatangi rumah salah satu korban untuk menggali informasi terkait kronologi pencabulan tersebut. Saat sejumlah korban ditanya, para korban masih dalam kondisi trauma dan mengakui telah dicabuli guru madrasahnya. Pihaknya mengaku akan mendampingi para korban dugaan pencabulan tersebut untuk melapor ke polisi.

”Kami melakukan assesment ke salah satu rumah korban dan para korban berkumpul di sini. Kami menanyai korban satu per satu. Tadi tujuh korban didampingi ibunya yang kumpul,” kata Fathurohmah di rumah korban.

Fathurohmah menceritakan, kejadian berawal saat korban belajar di madrasah dan masing-masing korban mengalami pelecehan seksual. Terduga pelaku MK sering meraba-raba payudara dan alat kelamin para korbannya. Bahkan sebaliknya, korban juga diminta memegang dan meremas-remas alat kelamin terduga pelaku.

Dari assesment ini, ada 15 korban yang terdata, namun ada dua korban lagi yang masih dalam konfirmasi. ”Ada informasi masuk lagi, kemungkinan ada dua korban lagi yang belum bisa dikonfirmasi. Orang tua korban sudah komitmen dari yang tadi hadir sebanyak 7 orang tua korban akan melaporkan ke aparat penegak hukum mau ke Polres Brebes,” tandasnya.

Fathurohmah menyebut, terduga pelaku diduga mengalami kelainan seksual pada alat kelaminnya. Terduga pelaku juga diketahui belum pernah menikah meskipun usianya sudah 52 tahun. Saat didesak warga di kantor balai desa, terduga pelaku mengaku mencoba memancing libido dengan sasaran para muridnya.

Perangkat Desa Sengon Akhmad Mubarok membenarkan adanya penggerudukan warga di kantor kepala desa. Orang tua korban yang mendatangi kantor balai desa untuk melakukan klarifikasi terhadap terduga pelaku berinisial MK. Terduga pelaku koperatif dan mengakui perbuatannya di hadapan orang tua korban dan pemerintah desa. Ada 19 sampai 20 orang tua korban yang mendatangi kantor balai desa. ”Jumlah korban antara 19 atau 20 anak yang merupakan muridnya di madrasah. Mereka juga siswa kelas 3 dan 4 SD,” jelasnya. (fid/fat)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: