Memprihatinkan, Rumah Kecil di Kawasan Kumuh Pusat Kota Brebes Dihuni Enam Orang

Memprihatinkan, Rumah Kecil di Kawasan Kumuh Pusat Kota Brebes Dihuni Enam Orang

MEMPRIHATINKAN – Rusmini, 45, warga Kelurahan Pasarbatang Brebes hidup memprihatinkan di rumahnya yang sempit. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES-DISWAYJATENG- Nestapa dialami Rusmini, 45, bersama ketiga anaknya tinggal di rumah sempit di kawasan kumuh yang berada di pusat Kota Brebes. Mereka juga tinggal bersama dua anak yatim dari mendiang saudaranya yang telah lama meninggal. Rumah sempit berukuran 4x4,5 meter dengan satu kamar yang berlokasi di gang sempit ini dihuni enam orang.

Rumah Rusmini merupakan warisan dari orangtuanya. Kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Banyak atap yang bolong bolong dan bocor saat hujan. Rumah itu hanya terdiri dari ruang tamu, dapur, dan satu kamar yang masing-masing ruangan dibatasi sekat. Untuk MCK, posisinya terbuka tanpa pintu dan berdekatan dengan kamar. Sementara untuk kebutuhan air, ia harus mengangsu air dari tetangganya.

”Listriknya nyalur ke tetangga, tiap bulan iuran bayar listrik Rp40 ribu,” kata Rusmini ditemui di rumahnya di RT 03 RW 01 Kelurahan Pasarbatang, Brebes, Rabu (13/9).

Rusmini telah ditinggal suaminya selama berpuluh tahun. Namun ia sering mendapat kiriman uang dari suaminya sekedar untuk jajan anak-anaknya. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia harus berjualan jajan keliling di kampung perkotaan. Ia juga harus membiayai ketiga anaknya yang masih sekolah di SD, MTs, dan SMA. Sedangkan dua anak yatim piatu yang juga keponakan Rusmini telah putus sekolah.

”Kalau penghasilan tiap hari nggak pasti, namanya jualan. Tapi kalau nggak jualan keliling nanti mereka (anak-anak) nggak makan," ungkap Rusmini.

Meski ditinggal pergi suaminya, Rusmini harus berjuang untuk menghidupi lima orang anak dengan menjual jajanan keliling yang ia ambil dari seorang bakul jajanan. Ia juga sering menerima bantuan belas kasihan dari para tetangganya yang merasa iba dengan kondisinya. Namun ia merasa sedikit terbantu karena masuk sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan. ”Bantuan PKH dapat, bisa sedikit meringankan untuk biaya sekolah. Cuma kalau kebutuhan sehari-hari ya makan seadanya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Pasarbatang Sudirman mengatakan, kondisi kehidupan Rusmini yang merupakan warganya sangat memprihatinkan. Suami Rusmini sudah puluhan tahun tak pulang, sementara Rusmini harus menghidupi lima orang anak, termasuk dua anak dari saudaranya. Rumahnya yang dihuni enam orang ini, sudah diajukan untuk program bedah rumah.

”Kalau dari warga atau tetangga sering membantu. Cuma keadaanya seperti ini. Kalau rumah sudah diajukan ke RTLH, tapi belum tahu masuk atau nggak. Bantuan lain ada, dia dapat PKH,” tandasnya. (fid/fat)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: