Bikin Geleng-Geleng Kepala, Inilah 8 Jenis Rempah-Rempah Termahal di Dunia
Ilustrasi 8 Jenis Rempah-Rempah Termahal di Dunia--pinterest
DISWAYJATENG.ID - Bumbu dapur termasuk bahan paling banyak dibutuhkan manusia di dunia. Bahkan zaman dulu orang-orang Eropa mencari rempah-rempah ke berbagai negara di Asia termasuk Indonesia demi kebutuhan dapur. Sampai-sampai menginvasi negara lain
Harga bumbu dapur memang umumnya terjangkau. Tapi, tahukah Anda ada bumbu dapur yang harganya selangit. Tentu saja karena bumbu ini termasuk langka dan eksklusif sehingga penggunaannya harus sesuai dengan takaran.
Berikut 8 jenis rempah-rempah termahal di dunia:
1. Saffron
Saffron menjadi bumbu dapur yang hingga kini masih sangat mahal. Sebab, safron yang halus perlu diekstraksi dengan hati-hati dari bunga crocus sativus, yang hanya mekar dua kali setahun.
Sekitar 250.000 bunga diperlukan untuk menghasilkan hanya satu kilo, dan mengumpulkannya membutuhkan waktu hingga 600 jam kerja manual. Tak heran harga per pon (454 gram) dibanderol 1.000-5.000 dollar AS atau setara dengan Rp14,8 sampai 741 juta.
Saffron kerap dijadikan tambahan untuk hidangan tradisional India, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa.
2. Serbuk Sari Adas
Serbuk sari adas atau fennel pollen juga termasuk salah satu rempah termahal di dunia. Meskipun tidak sulit untuk menanam adas, serbuk sarinya harus dipetik dengan tangan dan tidak banyak yang bisa didapatkan saat panen.
Sebagian besar serbuk sari adas yang ditanam secara komersial berasal dari wilayah Tuscany di Italia. Setiap 500 gram serbuk sari adas dijual dengan harga sekitar Rp6,4 juta.
Rempah ini memiliki rasa yang sangat khas mirip campuran adas manis, jeruk, akar manis, merica, dan kunyit. Selain menjadi bumbu masakan, serbuk sari adas juga populer sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit.
3. Biji Vanilla
Vanila sintetis adalah salah satu perasa makanan paling umum digunakan di dunia. Bumbu satu ini ditemukan dalam beragam makanan, baik untuk kue maupun minuman.
Hanya saja, bumbu yang diproduksi secara massal ini tidak memiliki kemiripan dengan aroma dan rasa yang kaya dari tumbuhan vanila yang asli. Di pulau asalnya, Madagaskar, bumbu dapur ini memiliki harga yang cukup melambung sebab termasuk tanaman langka.
Tak heran, vanila alami dapat berharga lebih dari 20 dolar AS atau setara dengan Rp296 ribu per ons atau 6 hingga 8 polong.
4. Mahlab
Mahlab adalah rempah yang berasal dari ceri St. Lucie. Alasan mahlab begitu mahal adalah karena proses yang sangat panjang untuk membuka lubang ceri.
Kernel benih kemudian dikeringkan sebelum dijual utuh atau digiling. Namun, mahlab utuh memiliki rasa yang lebih kaya dibanding yang sudah digiling.
Rempah ini banyak digunakan dalam masakan Yunani dan Timur Tengah.Namun, mahlab tidak begitu terkenal di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Harga mahlab per 500 gram adalah sekitar Rp669.000.
BACA JUGA:Ikuti Saran Kakek Tinggalkan Irisan Batang Serai di Sudut Ruangan, Setelah 1 Jam Begini Hasilnya
5. Jinten Hitam
Kerabat dari jinten (Cuminum cyminum) yang lebih dikenal sebagai jintan hitam ini memiliki rasa pedas yang kompleks.
Bumbu dapur ini berasal dari India Utara, Iran, Maroko dan Mesir. Biji bumbu ini lebih kecil dan lebih tipis dari jintan biasa. Tak heran dibanderol dengan harga 3 dollar AS setara dengan Rp44.000 per ons.
6. Merica Merah
Rempah ini berasal dari pohon cemara Schinus molle, dari Andes Peru. Pohon ini juga dikenal sebagai pohon lada California atau pohon lada Peru.
Pohon ini menghasilkan buah yang berharga, yang disebut merica merah. Merica merah memiliki rasa yang cocok untuk dijadikan saus salad atau hidangan ayam.
Rempah ini memiliki tekstur yang cukup lembut, tidak perlu penggiling merica untuk menghaluskannya. Rempah ini dijual dengan harga sekitar Rp320.000 per 450 gramnya.
7. Kapulaga
Indonesia dengan tanahnya yang subur membuat setiap tanaman dan tumbuhan dapat tumbuh di wilayah Indonesia, tidak terkecuali kapulaga.
Sehingga jika membandingkan harga kapulaga dalam negeri dengan pasar internasional akan terpaut cukup jauh.
Untuk pasar Indonesia harga kapulaga berkisar sekitar Rp30 ribu sampai dengan Rp40 ribu per kilogramnya, sedangkan di pasar internasional dapat mencapai hingga US$60 per kilogramnya atau sekitar Rp825 ribu.
Selain sebagai bumbu dapur dan penambah rasa pada minuman, kapulaga juga digunakan sebagai bahan dasar minyak atsiri yang dapat digunakan untuk keperluan industri kosmetik, parfum, dan farmasi.
8. Cengkih
Bumbu dapur yang satu ini merupakan rempah-rempah asli dari Indonesia dan sudah terkenal sejak masa penjajahan dulu. Harga cengkih dalam negeri berada di kisaran Rp120 ribu per kilogramnya, sedangkan di pasar internasional berkisar US$20 atau sekitar Rp280 ribu per kilogramnya.
Kandungan dalam cengkih dipercaya memiliki khasiat anti oksidan dan dapat mengurangi kadar gula dalam darah.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber