Jangan Sepelekan Gejala Penyakit Ini! Kelenjar Getah Bening Bukan Penyakit Sembarangan

Jangan Sepelekan Gejala Penyakit Ini! Kelenjar Getah Bening Bukan Penyakit Sembarangan

--

DISWAYJATENG – Penyakit kelenjar getah bening pernah menghebohkan media informasi tanah air. Penyakit ini dapat menimbulkan risiko kematian, seperti yang pernah terjadi pada beberapa artis ternama Indonesia.

Tidak jarang juga masyarakat yang belum mengetahui apa itu penyakit kelenjar getah bening, apa yang bisa menjadi penyebabnya. Selain itu juga anda perlu mengetahui gejala serta cara pengobatannya.

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, virus, kuman, dan parasit. Jika terjadi infeksi, kelenjar akan membengkak untuk memberikan tanda. Setelah infeksi mereda, kelenjar akan mengempis dengan sendirinya dan kembali ke ukuran semula.

Melansir dari Mayo Clinic, Swollen lymph nodes (2022), berikut penjelasan mengenai penyebab, gejala serta cara pengobatan peyakit kelenjar getah bening ini :

Penyebab

Kelenjar getah bening memiliki sel kekebalan yang bernama limfosit. Mereka menyerang bakteri, virus, dan hal-hal lain yang dapat membuat tubuh terasa sakit. Saat melawan benda asing berbahaya, tubuh akan memproduksi lebih banyak sel kekebalan itu, sehingga pembengkakan kelenjar tidak bisa dihindari.

Kelenjar bisa membengkak karena banyak alasan.

Kondisi tersebut biasanya sesuatu yang relatif mudah untuk anda obati, seperti:

Infeksi virus, seperti pilek.

Infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, kulit, atau gigi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembengkakan kelenjar bisa menjadi pertanda penyakit berbahaya, seperti:

1.    Tuberkulosis, infeksi yang biasanya mempengaruhi paru-paru.

2.    Beberapa jenis kanker, termasuk limfoma (kanker sistem limfatik) dan leukemia (kanker darah).

3.    Penyakit Lyme, infeksi yang menyebar melalui gigitan kutu.

4.    HIV/AIDS, infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan penggunaan narkoba.

5.    Masalah dengan sistem kekebalan, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.

Faktor Risiko Penyakit Kelenjar Getah Bening

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada kelenjar. Beberapa hal tersebut, termasuk:

1.    Jenis kelamin pria.

2.    Paparan bahan kimia.

3.    Riwayat keluarga atau genetik.

4.    Masalah pada sistem kekebalan tubuh.

5.    Infeksi virus.

6.    Penambahan usia.

7.    Pernah mengidap kanker.

8.    Pola hidup tidak sehat yang dijalani.

Gejala

Kelenjar getah bening terdapat di seluruh tubuh, tetapi pembengkakan hanya terjadi pada kelenjar di area ketiak, leher, bawah dagu, dan pangkal paha. Pembengkakan kelenjar adalah kondisi ketika kelenjar atau gumpalan jaringan sebesar kacang berisi sel darah putih mengalami pembesaran. Kondisi tersebut ditandai dengan:

1.    Kelenjar terasa keras saat ditekan.

2.    Demam yang tidak kunjung mereda.

3.    Kelenjar membengkak tanpa sebab yang jelas, disertai badan yang terasa lemah.

4.    Kelenjar telah membengkak lebih dari dua minggu dengan ukuran yang semakin membesar.

5.    Demam yang tidak kunjung mereda.

6.    Selalu berkeringat di malam hari.

7.    Sakit tenggorokan yang menyebabkan sulit menelan atau bernapas.

8.    Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Diagnosis

Pemeriksaan akan diawali wawancara medis mengenai gejala yang menyertai, seperti demam, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, dan rasa lelah. Selain itu, dokter juga perlu mengetahui riwayat kesehatan pasien, misalnya riwayat sakit kanker, obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat vaksin, dan aktivitas seksualnya.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terkait dengan sifat benjolan. Misalnya, apakah benjolan bersifat keras atau lembek, kecil atau besar, dapat bergeser atau tidak,  serta sakit atau tidak sakit. Benjolan kelenjar yang sakit, lembek, dan dapat bergeser biasanya disebabkan oleh infeksi.

Sedangkan benjolan yang tidak sakit, keras, dan tidak dapat digeser biasanya disebabkan oleh kanker yang menyebar ke kelenjar tersebut. Berikut ini beberapa prosedur kesehatan yang dilakukan untuk memastikan diagnosis pembengkakan kelenjar:

1.    Pemeriksaan darah lengkap. Metode ini membantu dokter dalam mengevaluasi kesehatan pasien secara menyeluruh, termasuk infeksi dan leukemia.

2.    Biopsi. Metode ini dilakukan jika dokter mencurigai kanker sebagai penyebab pembengkakan kelenjar. Dokter akan mengambil sampel kelenjar dan menelitinya di laboratorium.

3.    CT Scan dan pemeriksaan X-ray. Melalui kedua metode pemindaian ini, lokasi infeksi atau tumor yang menyebabkan pembengkakan kelenjar bisa terdeteksi.

BACA JUGA:Pusing dengan Jerawat? Gak Usah Bingung, Begini Cara Lenyapkan Jerawat Hanya dengan Bahan Alami

Pengobatan

Jika pembengkakan kelenjar getah bening tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius, mereka akan hilang dengan sendirinya. Beberapa hal dapat membantu mengatasi rasa ketidaknyamanan akibat pembengkakan, seperti:

1.    Istirahat. Istirahat yang cukup dapat membantu mengatasi penyakit dalam intensitas ringan dengan lebih cepat.

2.    Kompres hangat. Gunakan kain waslap yang sudah dibilas air panas. Kemudian, letakkan di area yang terkena untuk meringankan rasa sakit.

3.    Pereda nyeri yang dijual. Paracetamol atau ibuprofen dapat membuat pengidap merasa lebih baik. 

Jika sesuatu yang lebih serius menyebabkan pembengkakan, pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti:

1.    Obat-obatan yang membantu mengatasi peradangan untuk pengidap lupus dan rheumatoid arthritis.

2.    Antibiotik untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

3.    Pembedahan, radiasi, atau kemoterapi untuk pengidap berbagai jenis kanker. 

Komplikasi

Jika pembengkakan kelenjar berhubungan dengan infeksi yang tidak diobati, maka abses (kumpulan nanah di area tertentu) dapat terjadi. Kondisi tersebut memerlukan drainase insisional dan terapi antibiotik untuk mengatasinya. Kulit di bawah kelenjar yang membengkak juga bisa terinfeksi. 

Pencegahan

Pencegahan pembengkakan kelenjar sebenarnya dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, seperti:

1.    Rajin mencuci tangan.

2.    Jangan menyentuh mata dan hidung sebelum mencuci tangan.

3.    Rutin mendisinfeksi rumah atau ruang kerja.

4.    Menghindari orang yang sedang sakit.

5.    Tidur yang cukup, konsumsi makan sehat, dan berolahraga.

6.    Mencukupi kebutuhan cairan.

7.    Perhatikan asupan nutrisi.

8.    Hindari merokok dan konsumsi minuman beralkohol. 

Hubungi Dokter

Dalam kebanyakan kasus, kelenjar bengkak kembali ke ukuran normal. Namun, segera buat janji rumah sakit jika kamu mengalami sejumlah gejala berikut ini:

1.    Kelenjar terasa keras atau tidak bergerak saat ditekan.

2.    Kelenjar membengkak selama lebih dari 5 hari pada anak-anak atau 2 hingga 4 minggu pada orang dewasa.

3.    Kelenjar membengkak sangat besar dengan tiba-tiba.

4.    Daerah sekitar kelenjar berubah menjadi kemerahan atau keunguan dan terasa hangat saat disentuh.

5.    Penurunan berat badan secara tiba-tiba.

6.    Mengalami pembengkakan pada lengan atau selangkangan.

7.    Demam yang tidak kunjung hilang.

8.    Keringat pada malam hari.

BACA JUGA:Begini Cara Menghilangkan Jerawat dengan Bahan Alami, Dijamin Percaya Diri Lagi

Beberapa gejala parah tersebut perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Jika tidak, komplikasi bisa saja anda alami.  Nah, itulah penjelasan mengenai penyakit kelenjar getah bening yang dapat menambah wawasan anda tentang kesehatan. Semoga bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: