Kemarau Jadi Berkah Bagi Pedagang Buah, Begini Ceritanya

Kemarau Jadi Berkah Bagi Pedagang Buah, Begini Ceritanya

NAIK HARGA- Para pedagang buah menikmati keuntungan kenaikan harga seiring dengan musim kemarau yang sedang berlangsung.-Teguh Supriyanto-Radar Brebes

BUMIAYU - Bagi sebagian masyarakat petani yang mengandalkan suplai air bagi lahannya, kemarau bisa menjadi semacam kendala. Namun tidak demikian bagi kalangan pedagang buah. Musim kemarau bisa mendatangkan berkah tersendiri.

Sebagaimana yang dialami para pedagang buah yang biasa menjajakan dagangannya di blok buah, kompleks Pasar Bumiayu.

"Pendapatan sehari, kalau pas musim kemarau seperti sekarang ini bisa naik 300 persen, dibandingkan musim penghujan," ungkap Munawar, 47, seorang pedagang buah.

BACA JUGA:Puluhan Manfaat Buah Sirsak, Nomor 2 Bikin Anda Kaget

Jumlah itu mungkin cukup besar bagi seorang pedagang kaki lima. Bisa jadi Nandar sangat diuntungkan dengan tempat jualan yang strategis, karena lokasi tempat berjualannya tepat berada dipinggir ruas jalan Tegal-Purwokerto sehingga jika malam banyak pengendara mobil maupun warga yang baru datang di Bumiayu membeli buah untuk sekedar oleh-oleh atau bekal selama perjalanan.

"Kami di sini buka 24 jam, sehingga kapanpun bisa melayani," imbuhnya.

BACA JUGA:Inilah 15 Manfaat Penting Buah Alpukat Bagi Kesehatan Tubuh!

Tidak semua jenis buah saat ini tersedia, karena memang sedang tidak musimnya. Buah-buah yang ada, antara lain semangka, apel, melon, jeruk dan anggur. Buah-buahan yang mengandung banyak air seperti jeruk dan semangka jadi primadona selama musim panas ini. Tak heran kalau harganya naik. Selain permintaan tinggi, pasokan dari petani cenderung berkurang. "Yang beli banyak, barang sedikit. Wajar kalau naik," kata Sugiono, pedagang lain.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Manfaat Buah Delima Bagi Kesehatan

Diantara buah-buahan yang saat ini mengalami kenaikan harga yakni melon sebelumnya dijual Rp 8.000 sekarang 15.000/kilogram, semangka sebelumnya Rp 7.000 sekarang Rp 9.000/kilogram, pepaya california semula Rp 4.000 jadi Rp 8.000, jeruk keprok dari Rp 12.000 dijual Rp 25.000/kilogram.

"Para pedagang buah rata-rata sudah memiliki kesepakatan mengenai harga, dengan kesepakatan seperti itu, antara pedagang yang satu dengan lainnya tidak akan terjadi persaingan yang tak sehat," kata Sugiono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: