Daulat Politik Kaum Muda

Daulat Politik Kaum Muda

Marjono--

Penulis: Marjono*

SEMANGAT dan optimisme yang pernah digelorakan Bung Karno harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun bangsa. Semangat dan optimisme tersebut, masih sangat relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini. Bung Karno memberi spirit kepada generasi muda, agar menjadi pemuda nasionalis, progresif dan revolusioner. Bung Karno sangat paham, bahwa pemuda adalah generasi penerus yang selalu siap menghadapi ancaman dan tantangan bangsa.

Sebagaimana yang pernah ia katakan, mengajak pemuda berdedikasi nyata untuk NKRI. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia." Itulah ungkapan spirit Bung Karno bagi pemuda. Sebuah legacy yang kaya makna.

Untuk mendorong pemuda terlibat aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Bung Karno menyadari, bahwa generasi muda adalah kader yang akan memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Di tangan pemuda, tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia berada. Merekalah, yang akan membawa dan menentukan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Agar menjadi negara yang lebih maju, beradab dan berdaya saing.

Teriakan Kosong

Itulah kemudian, keberadaan pemuda di negara ini, tidak bisa disepelekan. Sejarah mencatat, bahwa peran pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia sangat banyak. Kaum muda selalu memainkan peran penting dan revolusioner. Kaum muda telah berjuang, dan tercatat memberikan pekerjaan vital dalam momen-momen genting dan penting. Kita mengakui dan layak memberi apresiasi untuk semua sumbangsih itu.

Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, Reformasi 1998 dan berbagai peristiwa lainnya membuktikan, bahwa pemuda mempunyai peran yang sangat penting. Peran kaum muda menjadi kebutuhan yang tak pernah berakhir. Kita perlu kepedulian dan kerelaan pemuda, agar bangsa ini sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa dan sesuai dengan suara hati rakyat. Bahwa Indonesia tetap aman, tetap menjadi negara yang disegani. Seperti yang diharapkan Bung Karno, dengan tiga wasiatnya, yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Kontribusi pemuda, sangat diharapkan demi menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks. Maka kemudian, pemuda harus punya cita-cita. Punya tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Cita-cita itu, tidak sebatas wacana. Namun harus diwujudkan dalam karya masing-masing, dalam bentuk apa pun. Di ujung yang lain, pemuda juga mempunyai tugas dan tanggung jawab, mewariskan seluruh isi rahim bangsa Indonesia ke generasi berikutnya. Terkait sejarah Bangsa Indonesia, misalnya agar kita tetap konsisten, mempertahankan empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Bangsa ini butuh hadirnya pemuda, mengingat banyaknya persoalan yang muncul dihadapan kita. Seperti ancaman disintegrasi bangsa, menguatnya isu radikalisme dan terorisme, intoleransi dan permasalahan kebebasan beragama masih saja terjadi, hoaks, maraknya bully, politisasi agama, masalah kemiskinan, pengangguran, dll.

Pemuda tak boleh tinggal diam. Pemuda mesti menjadi mukadimah teladan kebaikan kepada yang lain. Menjadi pribadi yang kritis atas persoalan bangsa. Menjadi orang yang mengutamakan kepentingan bersama. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Hidup bertoleransi dan menghargai perbedaan. Dan, menghormati keyakinan agama orang lain.

Tanggung jawab generasi muda tentu sangat berat, namun sangat penting. Tujuannya, agar tetap mempertahankan Indonesia dengan keberagamannya. Bangsa yang tetap satu kesatuan dalam bingkai NKRI. Bangsa yang taat pada ideologi Pancasila. Bangsa yang konsisten mewujudkan amanat UUD 1945 dan setia dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Beberapa persoalan belakangan mengindikasikan bahwa bangsa Indonesia rawan terjadinya perpecahan. Ini merupakan peringatan terhadap keutuhan bangsa. Kita bisa prediksi seperti apa paras bangsa Indonesia mendatang. Apakah tetap utuh. Apakah tetap satu kesatuan sebagai bangsa yang beraneka ragam budaya, yang memilki 1.340 suku, 652 bahasa, dan 17.491 pulau. Tugas dan tanggung jawab pemuda dirasakan berat, apabila dilakukan sendiri-sendiri.

Untuk itu, perlu dikerjakan secara bergotong-royong. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Melalui ide, kreatifitas dan karya pengabdian yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Hanya dengan bersatu, bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa semakin maju sejahtera dan hebat.

Pemuda harus terus punya tekad yang sama, untuk bersatu. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda kita harus optimistis. Bahwa pemuda kaya akan ide, kreativitas dan pemikiran konstruktif yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tugas kita, bagaimana meyakinkan diri sendiri, dan semua orang agar janji sumpah pemuda bukan teriakan kosong, tanpa makna.

Mengurus Vs Menguras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: