Cairan Dalam Paru-Paru, Apa Penyebab, Gejala serta Bagaimana Penanganannya?

Cairan Dalam Paru-Paru, Apa Penyebab, Gejala serta Bagaimana Penanganannya?

Penyakit cairan dalam paru-paru dapat menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya--

DISWAYJATENG – Penyakit cairan dalam paru-paru jangan anda anggap sebuah hal sepele. Hal ini dapat membuat penderita kesulitan dalam bernapas.

Jika hal seperti ini anda biarkan, kondisi seperti dapat berakibat fatal. Cairan dalam paru-paru istilah medis menyebutnya dengan edema paru. Kondisi ini terjadi ketika jaringan dan kantung udara dalam paru-paru yang seharusnya berisi udara justru berisi air.

Penyebab Munculnya Cairan dalam Paru-Paru

Penyebabnya terbagi menjadi dua golongan yaitu kardiogenik (penyebab yang berasal daru jantung) dan non kardiogenik. Beberapa kondisi kardiogenik yang dapat menyebabkan edema paru adalah:

1.    Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol atau tidak anda obati

2.    Rusaknya otot jantung yang menyebabkabn kelemahan pada fungsi jantung (kardiomipati)

3.    Kekakuan, kebocoran, kelemahan atau kerusakan katup jantung

4.    Penyakit jantung coroner

Jikatanpa penanganan yang tepat, kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, yakni gagal jantung. Saat darah tak lagi dapat terpompa dengan baik ke seluruh tubuh, akan terbentuk tekanan pada pembuluh darah paru. Sehingga terjadi kebocoran cairan tubuh ke dalam paru-paru. Sedangkan factor nonkardiogenik yang data menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru antara lain :

1.    Gal ginjal

2.    Emboli paru

3.    Penyakit ketinggian ( hig-altitude pulmonary edema)

4.    Acute respiratory distress syndrome (ARDS)

5.    Demam berdarah dengue

6.    Efek samping penggunaan heroin dan kokain

7.    Gangguan saraf, misalnya akibat cedera atau pendarahan otak.

Selain hal tersebut, faktor lain munculnya caira pada paru-paru bisa terjadi karena menghirup asap saat kebakaran ata gas beracun. Serta dapat pula terjadi pada korban tenggelam.

Gejala Adanya Cairan Dalam Paru-Paru

 Munculnyacairan dalam paru-paru dapat terjadi dalam waktu cepat maupun berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama. Gejala edema paru yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba antara lain sebagai berikut:

1.    Denyut jantung tidak teatu dan berdebar debar

2.    Sensasi seperti kehabisan napas atau tenggelam terutama saat berbaring

3.    Napas terengah-engah, dapat disertai bunyi mongi

4.    Cemas, lingung atau gelisah

5.    Keringat dingin pada seluruh tubuh

6.    Permukaa bibir dan ujung jari tampak kebiruan

7.    Batuk dengan dahak berbuih, dapat juga bercampur darah.

Edema paru akut tergolong sebagai kondisi darurat yang dapat berakibat fatal, sehingga memerlukan penanganan segera. Bila seseorang mengalami gejala – gejala tersebut, msegera cari pertolongan medis.

Sedangkan untuk gejala penderita edema paru yang bersifat kronik atau terjadi dalam jangka panjang antara lain:

1.    Mudah sesak napas saat beraktivitas

2.    Kesulitan bernapas saat berbaring

3.    Sering terbangun dari tidur, akibat batuk, sensasi kehabisan napas atau mimpi tenggelam

4.    Ada bunyi napas tambahan berupa mengi

5.    Pembengkakan pada anggota tubuh, terutama bagian bawah misalnya kaki

6.    Peningkat beratbadan secara drastis akibat akumulasi cairan tubuh

7.    Rasa lelah yang berlebihan atau fatig

Jika andamengalami gejala adanya cairan padaparu-paru, baik yang berkebang dalam waktu lama atau tiba-tiba sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Untuk mencegah munculnya cairan pada paru-paru, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan yaitu :

1.    Mengontrol tekanan darah

2.    Mengontrol kolesterol

3.    Membatasi asupan garam

4.    Menjaga berat badan

5.    Hindari merokok

6.    Lakukan pola hidup sehat

7.    Pola makanan yang sehat

BACA JUGA:Mengurangi Resiko Penyakit Jantung, Ini Dia 6 Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui!

Itulah penjelasan tentang penyakit munculnya cairan dalam paru-paru, penyebabnya serta gejala dan cara pengobatannya. Jaga selalu kesehatan anda . (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: