Umat Islam Wajib Tahu! Perbedaan Haji dan Umroh

Umat Islam Wajib Tahu! Perbedaan Haji dan Umroh

Haji dan umroh memiliki persamaan dan perbedaan--

DISWAYJATENG – Perbedaan haji dan umroh, tentunya kita sebagai umat Islam wajib mengetahui tentang perbedaan kedua ibadah tersebut. Banyak perbedaan kedua ibadah ini. Melansir dari beberapa sumber tentang haji dan umroh, berikut perbedaan antara kedua ibadah tersebut:

Perbedaan antara ibadah haji dan umroh

  1. Hukumnya

Hukum haji bisa menjadi wajib bagi seluruh umat islam yang telah memenuhi syarat untuk melaksanakan. Kewajiban ini berdasar pada firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran 98 yang artinya : “Dan bagi Allah Subhanahu Wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksnakan haji ke Baitullah”

Bagi mereka yang mengingkari atau menghindari haji padahal mampu dan memenuhi syarat, maka ia termasuk kaum yang berdosa. Jumhur ulama merumuskan bahwa haji adalah wajib.

Sedangkan umroh, masih menjadi perdebatan para ulama. Dari QS. Al-Baqarah 196, umat Islam diperintahkan untuk menyempurnakan ibadah haji dan umroh untuk Allah.

Menurut pendapat al-Azhar (yang kuat) hukumnya wajib.

Terdapat banyak hadist yang menjelaskan mengenai hokum umroh dengan haji. Tapi sebagian yang lain menyebut hokum melaksanakan umroh adalah sunnah.

  1. Waktu Pelaksanaannya

Dari segi waktu, waktu pelaksanaan haji dan umroh tentu berbeda. Ibadah haji setiap tahun sekalidan memiliki jamaah yang banyak, berasal dari berbagai penjuru dunia.

Waktu pelaksanaan haji hanya pada rentang waktu awal bulan Syawal sampai hari Raya Idul Adha bulan Dzulhijjah.

Sementara pelaksanaan ibadah umroh bisa kapan saja tanpa ada batasan waktu. Kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata :

“dan waktu, waktu dlam haji adalah mulai dari permulaan bulan syawal sampai fajar hari raya Idul Adha (Yaumul al-nahr) dan umroh bisa lakukan pada sepanjang tahun”.

  1. Rukun

Rukun dalam ajaran Islam menjadi penentu keabsahan ibadah yang kita tunaikan. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak kita lakukan dan tidak bisa kita ganti dengan denda.

Terdapat 5 rukun dalam haji yaitu niat ihram, wukuf padang arafah tawaf, sa’I dan memaotong rambut. Kelimanya harus terpenuhi demi keabsahan ibadah haji. Jika tidak, maka nilai ibadah haji akan berkurang.

Sedangkan rukun umroh perbedaannya hanya pada satu rukun yaitu wuquf arafah yang kita lakukan saat haji, bukan umroh. Jadi rukun umroh yakni niat ihram, tawaf, sa’I dan memotong rambut.

  1. Kewajiban

Ibadah haji dan umroh para jamaahnya wajib melaksanakan serangkaian ritual manasik. Apabila tidak melaksanakan tidak membatalka ibadah . namun wajib ganti dengan denda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: