Awas, Snack Curah Tanpa Tanggal Kedaluwarsa di Brebes

Awas, Snack Curah Tanpa Tanggal Kedaluwarsa di Brebes

Tim satgas pengawasan dan keamanan makanan mengecek label BPOM dan tanggal kedaluwarsa saat menggelar sidak di pasar tradisional.--

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Mendekati momentum Idul Fitri, masyarakat Kabupaten BREBES diminta lebih waspada. Khususnya, terhadap peredaran makanan ringan curah (kemasan bal) di Kabupaten BREBES belum dilengkapi kode Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). Bahkan, hampir sebagian besar tidak mencantumkan tanggal produksi dan kedaluwarsa. Temuan tersebut, merupakan hasil sampling manivest saat Tim Yustisi Pengawasan Keamanan Makanan, Minuman dan Obat Dinkes BREBES.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes melalui Sub Koordinasi Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan Harditopo menyampaikan, rencana operasi yustisi selama ramadan dan menjelang hari Raya Idhul Fitri akan difokuskan pada peredaran Snack curah.

"Sebab, masih banyak snack curah bal-balan belum sesuai ketentuan BPOM. Yakni, tidak disertai merk dagang dan kode produksi," jelasnya, Minggu (16/4) siang.

Selain berpotensi mengandung zat kimia berbahaya, lanjut Harditopo, komposisi dan bahan baku yang digunakan belum bisa dipastikan. Sehingga, upaya perlindungan konsumen menjadi prioritas dengan mengedukasi pedagang tidak menjual kembali. Khususnya, semua snack bal-balan tanpa merk dagang yang tidak mencantumkan nama merk, produksi hingga tanggal kedaluwarsa. "Karena dampak yang ditimbulkan bersifat akumulatif, maka bahaya mengkonsumsi makanan tak laik konsumsi baru terdeteksi jangka panjang," ungkapnya.

Harditopo menuturkan, sebagai bentuk pengawasan tim satgas yang diterjunkan melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan. Fokusnya, dengan sidak ke pusat perbelanjaan, Pasar Tradisonal, Toko Grosir dan Toko Swalayan. Personelnya, meliputi Dinas Kesehatan, Kepolisian, Satpol PP, Dinas Pertanian, Dinas Koprasi, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, KPPT serta Bagian Hukum Sekda Brebes.

"Rekomendasi hasil sidak satgas pangan nantinya, tergantung dari banyaknya sampling yang akan diuji lab," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: