Harga Beras Mahal di Akhir Tahun, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Pembeli menawar beras di pasar Bumiayu ditengah kondisi harga yang melambung tinggi menjelang akhir tahun 2022 ini.-Teguh Supriyanto -Radar Brebes
BREBES, DISWAYJATENG.ID - Harga beras di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kecamatan Bumiayu, masih tinggi hingga Minggu terakhir bulan Desember tahun 2022 ini.
Dari data yang diperoleh dari pasar Bumiayu, harga beras jenis IR KW I hingga kemarin berada di Rp 13.000 hingga Rp 13.500/kilogram. Sementara untuk jenis KW II seharga Rp 12.000/kilogram.
"Harga masih tinggi, kondisi ini berlangsung sejak Minggu lalu memasuki libur Natal hingga tahun baru kemarin," ungkap Dewi, pedagang setempat, Minggu (25/12).
Dikatakan Dewi, kenaikan harga beras mulai berangsur mulai dari angka Rp 10.500 sepanjang akhir tahun dengan kenaikan mulai Rp 500 hingga Rp 1.000/kilogram setiap pekannya. "Antara beras KW I dengan KW II, sama-sama mengalami kenaikan dengan selisih harga berkisar Rp 1.000/kilogramnya," kata Dewi.
Menurut dia, kenaikan harga ini diperkirakan karena tingginya konsumsi masyarakat semenjak akhir tahun disamping juga kendala cuaca yang dialami petani pada sentra-sentra produksi beras.
"Kenaikan harga komoditas beras ini akan terus dipantau, dan diharapkan harganya dapat segera kembali normal," jelasnya.
Selain beras, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan. Diantaranya daging ayam Ras dari semula Rp 28.000/kilogram, menjadi Rp 34.000/kilogram. Telur dari Rp 22.000 menjadi Rp 32.000/kilogram.
Kenaikan harga kebutuhan pokok konsumsi ini, mendapat keluhan dari masyarakat. Nurhayati, 38, ibu rumah tangga ditemui saat berbelanja di pasar mengatakan, kondisi seperti ini perlu disikapi Pemerintah agar jangan sampai masyarakat semakin terbebani.
"Berat iya, tapi mau bagaimana lagi. Kenyataannya kitas sangat membutuhkan, jadi ya tetap harus membeli," ujarnya.
Meski demikian, dirinya tetap berharap agar harga beras kembali seperti sebelumnya. Dengan alasan, dirinya merasa khawatir jika kenaikan terus dibiarkan maka harga beras sulit dijangkau oleh masyarakat.
"Meskipun pemerintah membantu dengan adanya Raskin, tetap saja. Kalaupun mengalami kenaikan harga, tentu jangan sampai setinggi ini," tandasnya.
Di sisi lain, meski terjadi kenaikan harga, namun bukan berarti pedagang bisa meraih untung dari tingginya harga jual yang berlangsung saat ini. Mereka justru mengeluh akibat menurunnya omset penjualan.
"Karena harga tinggi, sekarang ini warga mengurangi pembelian. Dampaknya jelas pada omset yang menurun, hal ini sangat dirasakan bagi pedangan. Harapan kami tentu harga bisa kembali normal," kata Johari, pedagang sembako.
Kepala Pasar Bumiayu, Hari Sudarsono, membenarkan kondisi tersebut. Namun demikian, distribusi dan ketersediaan komoditi dalam kondisi aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar brebes