Irwan Hidayat: Indonesia Butuh Pahlawan-Pahlawan Pengisi Kemerdekaan

Irwan Hidayat: Indonesia Butuh Pahlawan-Pahlawan Pengisi Kemerdekaan

--

Semarang (DiswayJateng) - Indonesia saat ini membutuhkan pahlawan-pahlawan baru pengisi kemerdekaan. Mereka adalah para tokoh yang memberikan inspirasi dan motivasi serta kontribusi kepada bangsa dan negara melalui karya nyata.

‘’Kita butuh pahlawan baru seperti itu yang dapat mengisi kemerdekaan, memberi inspirasi bagi semua orang guna memajukan bangsa,’’ tegas Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, usai mengibarkan bendera start dalam kirab merah putih memperingati Hari Pahlawan bersama Forkopimda Kota Semarang, di depan Balaikota Semarang, Kamis (10/11).

Irwan mengatakan, setiap tanggal 10 November, bangsa kita memperingati Hari Pahlawan, untuk mengenang jasa dan pengorbanan para Pahlawan kita dalam memperjuangkan kemerdekaan.

‘’Kalau dulu para pejuang kita berjuang melawan penjajah Belanda, hari ini kita berjuang untuk memberi kontribusi, berpartisipasi dalam pembangunan untuk menjadikan Indonesia menjadi negeri maju dan sejahtera,’’ tegas Irwan.

Irwan menunjuk contoh, pahlawan pengisi kemerdekaan itu diantaranya adalah Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang memberikan kontribusi dengan menghilangkan diskriminasi kepada etnis Tionghoa dan meresmikan Hari raya Imlek sebagai hari besar nasional.

Ada pula aktivis dan mantan anggota DPR RI, Budiman Sudjatmiko, yang menggagas dan menyusun UU Desa, yang melahirkan Dana Desa, sehingga 74 ribu lebih desa di negeri ini memiliki anggaran sendiri dan dapat memajukan rakyatnya.

Selain itu, pahlawan baru lainnya adalah Presiden Joko Widodo, yang membangun infrastruktur jalan tol dan bendungan di mana-mana. ‘’Pak Jokowi banyak membangun bendungan. Negeri kita kaya akan air, tak hanya dibuang ke laut, tapi Pak Jokowi membangun bendungan, sehingga saat musim kemarau tidak kekeringan, dan saat musim hujan tidak kebanjiran,’’ ujar Irwan.

Beyond Regulation

Sementara itu, menanggapi rencana penetapan UMK dan UMP, Irwan mengatakan, sebaiknya kebijakan pemerintah ditaati, karena penyusunan upah sudah ada rumusnya.

‘’Kalau kami punya falsafah tersendiri, bagaimana agar beyond  the regulation, selalu diatas regulasi pemerintah, sehingga upah buruh kami selalu di atas UMK,’’ ujar Irwan. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: