Miris! Brebes Jadi Tertinggi di Jateng, 34 Kasus AKI 140 Kasus AKB

Miris! Brebes Jadi Tertinggi di Jateng, 34 Kasus AKI 140 Kasus AKB

Kepala Dinkes Provinsi Jateng menggelar evaluasi terkait penyebab tingginya kasus AKI AKB di Brebes baru-baru ini.-Syamsul Falaq-Radar Brebes

BREBES, (DiswayJateng.id)- Kabupaten Brebes, masih menempati peringkat tertinggi Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Tengah. Yakni, sebanyak 34 kasus AKI dan 140 kasus sepanjang Januari hingga 15 September 2022.

Jumlah tersebut, mengalami lonjakan signifikan dibandingkan Tahun 2021 hanya 105 kasus AKI. Bahkan, berdasarkan pemetaan temuan kasus AKI tersebar di 9 puskesmas. Sehingga, butuh kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat dan keluarga dalam meminimalisir kasus AKI dan AKB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menyampaikan, temuan kasus AKI di kota bawang mengalami tren peningkatan sejak tiga tahun terakhir. Yakni, 2020 sebanyak 62 kasus AKI, 2021 naik 105 kasus AKI dan hingga pertengahan September ini mencapai 140 AKI.

Berdasarkan pemetaan, kasus AKI banyak terjadi pada usia produktif 20-35 tahun sebanyak 29 kasus. Penyebabnya, meliputi Pre Eklampsia Berat 21 kasus, 8 perdarahan dan 21 terjadi pada masa ibu nifas.

"Terbanyak temuan kasus AKI, tercatat 4 kasus di Puskesmas Sitanggal Kecamatan Larangan, 4 kasus di Puskesmas Bulakamba, 3 kasus di puskesmas Brebes," jelasnya.

Selain itu, lanjut Ineke, 2 kasus AKI tercatat di Puskesmas Banjarharjo, 2 kasus di Puskesmas Winduaji Paguyangan. Kemudian, 2 kasus di Puskesmas Bojongsari Losari, 2 kasus di Puskesmas Siwuluh Bulakamba.

Selanjutnya, 2 kasus di Puskesmas Kaligangsa, dan 2 kasus di Puskesmas Jatirokeh Songgom. Semuanya, sudah dipastikan mendapatkan penanganan optimal namun tidak terselamatkan karena kondisi bawaan.

"Penyakit bawaan yang sering ditemukan pada ibu hamil, meliputi Hipertensi, gagal jantung dan TBC," ujarnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Nurul Aeny menambahkan, sejumlah upaya sudah dilakukan guna menekan munculnya kasus AKI dan AKB. Diantaranya, pembuatan regulasi dan kebijakan meminimalisir kasus AKI AKB. Kemudian, peningkatan ketrampilan pada tenaga kesehatan, pemenuhan sarpras, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

"Beberapa inovasi yang sudah dilakukan meminimalisir AKI AKB. Yakni, Gerakan Bersama Kawal Wong Meteng, video voice buku KIA, Gerakan Masyarakat manfaatkan buku KIA dan Eradikasi PEB," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar brebes