Ribuan Nelayan di Cilacap Libur Melaut, Ternyata Ini Penyebabnya

Ribuan Nelayan di Cilacap Libur Melaut, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi gelombang tinggi. (Pixabay)----

CILACAP, (DiswayJateng.id)- ribuan nelayan di Kabupaten Cilacap tidak bisa melaut. Penyebabnya, cuaca buruk yang tengah melanda di laut selatan Jawa Tengah.

Nelayan memilih aman meski saat ini jumlah tangkapan lebih banyak.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku untuk 29-31 Agustus 2022.

Dalam peringatan dini tersebut, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Samudra Hindia Selatan Jabar hingga DIY.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono membenarkan kondisi cuaca yang tengah terjadi saat ini.

"Gelombang tinggi dan pasang maksimum yang terjadi hari ini (30/8) dampaknya terhadap nelayan besar banget karena arus juga sangat kencang," kata , Selasa (30/9).

Sarjono memprediksi cuaca buruk ini akan berlangsung selama 1-2 hari ke depan.

Menurut dia, khususnya nelayan dengan perahu berukuran kecil tidak melaut karena cuaca buruk.

"Alhamdulillah, nelayan menyadari kondisi cuaca buruk, sehingga tidak melaut. Di samping memang hasil tangkapan sangat sedikit, arusnya juga kencang," papar dia.

Menurut dia, seharusnya nelayan Cilacap sudah memasuki masa panen karena saat sekarang telah memasuki puncak musim angin timur.

 

Akan tetapi, faktor alam sulit diprediksi karena ketika cuaca bersahabat dan gelombang laut tidak terlalu tinggi, tiba-tiba terjadi arus yang kencang.

"Jadi, nelayan sampai sekarang belum bisa menikmati panen ikan," imbuh dia.

Di sisi lain, kondisi ini tidak sampai merusak perahu milik nelayan yang ditambatkan di pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: genpi/antara