Catat! Tujuh Bulan, Ada 26 Kasus Seksual di Kabupaten Tegal Dilaporkan

Catat! Tujuh Bulan, Ada 26 Kasus  Seksual di Kabupaten Tegal Dilaporkan

Ketua Pengurus PKBI Kabupaten Tegal yang juga menjabat sekda Kabupaten Tegal memberikan plakat kepada sekretaris Dinas P3AP2KB digelar seminar, kemarin.-Hermas Purwadi-Radar Tegal

SLAWI (Disway Jateng)  -  Upaya meningkatkan pengetahun sekaligus mekanisme penanganan kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Kabupaten Tegal, ditempuh pengurus Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI).  

 

Melalui gelar seminar pentingnya jejaring dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak digulirkan, dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, bidan, kader, PKBI Tegal dan Pemalang.

 

Ketua Pengurus PKBI Kabupaten Tegal , dr Widodo Joko Mulyono  MKes MM  menyatakan bahwa di Kabupaten Tegal, persoalan kekerasan seksual pada perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius. 

 

"Pada 22 Februari 2022 lalu, dilaporkan adanya kasus pencabulan terhadap santriwati dibawah umur yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Bumijiwa Kabupaten Tegal. Simfoni PPA mencatat laporan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Tegal sebanyak 54 kasus (2020), 48 kasus (2021), dan 26 kasus (2022). Layaknya fenomena gunung es, bahwa jumlah kasus diatas hanyalah puncak gunung es, sementara kasus yang sesungguhnya terjadi di masyarakat kemungkinan jauh lebih besar dibanding yang terlaporkan," kata dr Widodo Joko Mulyono,  Jumat ( 5/8/2022).

 

Dijelaskan Widodo Joko Mulyono, sering kali korban tidak melaporkan kasusnya, karena takut ancaman pelaku, serta tidak tahu harus melapor ke mana dan bagaimana. Ada pula korban yang enggan melapor, karena takut malah disalahkan (victim blaming). Ketika korban melaporkan kronologi peristiwa kekerasan yang dialami, pihaknya otoritas kadang justru kembali menyalahkan dirinya. Korban disudutkan dengan rasa bersalah, rasa tidak aman, dan rasa malu sekaligus yang berpotensi memperparah keadaan psikisnya dalam jangka panjang. 

 

"Menanggapi hal ini, PKBI sebuah lembaga swadaya, non profit, yang peduli terhadap kesehatan reproduksi dan seksual serta pencegahan kekerasan berbasis gender merasa terpanggil untuk turut ambil bagian. Salah satunya dengan menyelenggarakan seminar hari ini," papar Widodo Joko Mulyono  

 

Terpisah sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB), Teguh Mulyani  berharap kedepan ada peningkatan kepedulian  peserta yang mengikuti kegiatan kali ini, untuk terlibat dalam upaya  pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungannya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal