Harga Solar Tak Terjangkau, Ratusan Nelayan Pati Tak Bisa Melaut

Harga Solar Tak Terjangkau, Ratusan Nelayan Pati Tak Bisa Melaut

PATI, diswayjateng.id - Ratusan kapal nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terpaksa tak bisa melaut. Itu, akibat tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Kenaikan harga solar itu membuat biaya operasional kian melonjak tajam. Namun, hasil melautnya ternyata tidak sesuai harapan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pati Rasmijan menyebut jumlah kapal nelayan yang tidak melaut hingga saat ini mencapai 500-an kapal. 

"Banyak nelayan yang lebih memilih tidak melaut, ketika melihat teman nelayan lain yang mencoba melaut ternyata tidak mendapatkan hasil yang memuaskan," ungkapnya.

BACA JUGA:Juragan Mulyo Tebar Duit ke Petani, Kehadirannya Bikin Simpati Warga Pati

BACA JUGA:PCNU Pati Bukan Sebatas Pangung Pengajian Saja, Siap Hadir saat Warga Sakit dan Kelaparan

Nelayan saat ini sangat terbebani dengan kenaikan harga solar yang mencekik. Jika melaut, maka biaya operasional membengkak.

"Karena mahalnya biaya operasional melaut, terutama tingginya harga solar non subsidi yang mencapai Rp 16.500 per liter. Sedangkan kebutuhan sekali melaut bisa mencapai ratusan ribu liter," ujarnya, Senin (11/7). 

Dia mencontohkan melaut dengan tujuan laut di Papua persediaan solarnya bisa mencapai 1.000 drum dengan kapasitas 200 liter per drumnya. 

Permasalahan lain yang semakin memberatkan para nelayan, lanjut dia, adanya kenaikan Pungutan Hasil Perikanan (PHP).  

BACA JUGA:Diganjar Perpanjangan Jabatan, BPD di Pati Wajib Pertajam Kinerjanya

BACA JUGA:Geram Pelaku Pembunuhan Tak Segera Ditangkap, Warga Sukolilo Geruduk Mapolresta Pati

"Nelayan juga masih dihadapkan dengan aturan lain terkait pengurusan persyaratan melaut yang sampai sekarang masih ada permasalahan yang belum bisa terselesaikan dengan cepat," ujarnya. Berdasarkan hal tersebut, para nelayan di Kabupaten Pati berencana mengajukan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn/antara