Suspect PMK, 11 Sapi Lumpuh di Brebes Dipotong Paksa

Suspect PMK, 11 Sapi Lumpuh di Brebes Dipotong Paksa

LUMPUH - Kondisi sapi suspect PMK yang makin memburuk dan lumpuh menjadi alasan dilakukannya potong paksa.-Syamsul Falaq-Radar Brebes

BREBES, (DiswayJateng)- Sebelas ekor sapi di Kabupaten Brebes berstatus suspect Penyakit Kuku Mulut (PMK) akhirnya dipotong paksa. Sebab, 11 ternak tersebut kondisinya yang mulai lumpuh, serta mengalami gejala klinis dan kesehatannya menurun drastis. 

Penyembelihan ini agar kerugian pemilik ternak tidak terlalu banyak dan mencegah terjadinya penularan. Terlebih, sapi lumpuh yang dipotong paksa hanya daging bagian tertentu saja yang boleh dikonsumsi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Brebes Ismu Subroto menyampaikan, berdasarkan update data laporan gejala klinis suspect PMK mulut dan kuku masih terus bertambah. Bahkan, seberannya hampir merata terjadi di 14 dari 17 kecamatan. Namun, tingkat kesembuhan sapi suspect PMK juga terus bertambah.

"Dari total 1.042 kasus suspect, 444 ekor sapi dinyatakan sembuh. 587 ternak masih dalam karantina pengobatan dan 11 lainnya sudah dipotong paksa," ungkapnya.

Berdasarkan sebaran kasus suspect PMK, lanjut Ismu, terbanyak terjadi di Kecamatan Larangan yang tembus 233 kasus. Kemudian, Bantarkawung sebanyak 174 suspect dan Ketanggungan 126 kasus disusul Bumiayu 100 kasus.

Selanjutnya, 68 kasus di Banjarharjo, 60 kasus di Salem, 54 kasus di Tonjong. Selain itu, Songgom 44 kasus, Sirampong dan Tanjung 35 kasus, 30 kasus di Brebes, Bulakamba dan Paguyangan 17 kasus serta Wanasari 16 kasus.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Budi Santosa menambahkan, untuk mengantisipasi bertambahnya penyebaran kasus suspect PMK di 14 kecamatan, pihaknya terus mematangkan pemetaan SDM dan kebutuhan vaksin PMK. Hal itu, mengacu instruksi Pemprov Jateng yang sudah menyiapkan pendistribusian vaksinasi bagi hewan ternak.

"Targetnya, semua ternak betina menjadi prioritas penerima vaksin agar lebih produktif berkembang biak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: