17 Ekor Hewan Ternak di Kota Tegal Terkena PMK, Apa yang Dilakukan?
Petugas sedang menangani hewan ternak yang terkena wabah PMK di salah satu Peternakan Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, kemarin. (FOTO MEIWAN DANI RISTANTO/RADAR TEGAL)--
TEGAL (Disway Jateng) – Sebanyak 17 ekor hewan ternak di Kota Tegal terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hewan yang terdiri dari 8 ekor sapi dan 9 ekor kambing terletak di salah satu peternakan di Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan. Dari hasil pemeriksaan, ada 11 ekor sapi dan kambing yang positif PMK. Sedangkan sisanya sekitar 6 ekor mengalami suspek PMK.
”Ada 8 ekor sapi dan 9 ekor kambing yang terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di salah satu peternakan di Kelurahan Debong Tengah,” kata Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh Liza Atikah.
Saat ini, ke 17 hewan ternak tersebut masih dalam pemantauan. Sebab, masa inkubasi virus sekitar 14 hari. Itu disebabkan antara sapi satu dan lainya waktunnya berbeda-beda saat terjangkiti virus tersebut. Awalnya, ada 5 ekor sapi yang terjangkiti PMK dalam satu kandang. Kemudian menyebar ke 6 ekor kambing, setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan uji lab ada 11 ekor yang positif terkena wabah PMK. Karena satu kandang akhirnya virus menyebar dan menyebabkan 4 ekor sapi dan 3 ekor kambing lainya suspek PMK.
”Tahap pemantuan dan pengobatan terus kita lakukan, awalnya virus itu berasal 4 ekor sapi yang di datangkan dari Kecamatan Randudongkal dan 2 ekor dari Kabupaten Jepara,” ujarnya.
drh Liza menyayangkan masih ada peternakan yang tidak mendenggarkan imbauan agar tidak mendatangkan hewan ternak dari luar kota. Awal kejadian 20 Mei, sapi didatangkan dari luar daerah. Kemudian 23 Mei, dinas mendapat laporan sapi tersebut mengalami demam dan lemas. Selanjutnya diambil sampel ada 5 ekor sapi dan 6 ekor kambing dengan hasil uji lab semuanya positif PMK. ”Saat ini baru satu peternakan, belum menular ke peternakan yang lain,” ujarnya.
Kabid Pertanian, Peternakan dan Pangan Yusi Yusmana mengungkapkan, wabah PMK yang masuk ke Kota Tegal tersebut berasal dari luar kota. Dengan demikian, tak terbendung masuk ke Kota Tegal, meskipun dinas sudah berupaya untuk mencegahnya. Yakni, dengan melakukan berbagai sosialisasi ke peternak dan meneriksa pasar hewan di Kota Tegal.
Dia menambahkan, saat ini kandang tersebut sudah di- lokcdown dari aktivitas. Hanya petugas yang boleh masuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. ”Karena populasi 90 hewan ternak di kandang itu, jadi dikhawatirkan akan terus menular,” ungkapnya.
Yusmana menerangkan, dinas sudah membentuk tim reaksi cepat penanganan wabah PMK. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi hewan ternak yang tertular. Sementara hewan ternak yang saat ini terkena wabah PMK masih ditangani dan di obati. ”Kita pantau terus agar tidak keluar kandang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala DKPPP Kota Tegal Sirat Mardanus menyampaikan virus tersebut sudah masuk sekitar satu minggu yang lalu. Saat ini masih dalam penanganan dari tim. Sebab, untuk sembuh 100 persen dibutuhkan pengobatan lebih lanjut. ”Kami mengimbau kepada masyarakat yang mempunyai sapi atau hewan ternak lainya harus berhati hati dan dipastikan sehat serta dibuktikan surat keterangan dari dinas setempat,” pungkasnya. (mei/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar tegal