Harga Sapi di Ngawi Anjlok hingga 40 Persen Gegara Penyakit Mulut dan Kuku

Harga Sapi di Ngawi Anjlok hingga 40 Persen Gegara Penyakit Mulut dan Kuku

Pedagang hewan di Ngawi mengeluh omset mereka merosot sejak merebaknya wabah PMK/RMOLJatim--

NGAWI (DiswayJateng) - Dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat peternak hingga pedagang sapi harus kehilangan pemasukan. Bagaimana tidak, harga sapi yang semula sekitar Rp20 juta per ekor, saat ini anjlok menjadi Rp14 juta per ekor. Seperti yang dialami pedagang sapi di Ngawi, Jawa Timur yang mengeluh harga jual sapi anjlok hingga 40 persen. Salah satu peternak asal Paron Riko Fian mengatakan, harga sapi di pasar hewan turun drastis saat ini.


Sejak wabah PMK, transaksi langsung anjlok. Sehingga sapi hanya laku dengan dijual kepada sesama pedagang sapi dengan harga miring.

"Ini sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu sampai hari ini. Bahkan anjloknya harga sampai separuh dari yang kita beli dulunya," ungkapnya, Rabu (25/5) dilansir dari RMOL.com.

Dijelaskan, meskipun harganya jatuh di pasaran pihaknya terpaksa tetap menjual sapinya. Jika tetap memburu harga normal, dia khawatir justru akan menambah kerugian karena harus menanggung biaya pemeliharaan di kandang.

"Meskipun harga jatuh terpaksa tetap kita jual. Karena kita belum tahu juga sampai kapan wabah PMK ini berakhir. Kalau kita memburu harga normal jelas itu malah dibuat rugi banyak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rmol.id