Panu Sudah Diobati tapi Gak Ilang-ilang ? Ini Dia Sebabnya
JAKARTA (Disway Jateng) – Punya panu yang sudah diobati tapi gak ilang-ilang. Tentu membuat sebal dan malu saat ketemu orang.
Pertanyaannya, mengapa orang bisa kena panu atau panuan? Jawabnya menurut ahli adalah akibat jenis jamur bernama Malassezia.
Ketika terpapar Malassezia, hal ini menyebabkan terganggunya pigmen kulit, dan membentu bercak dengan warna yang berbeda dari kulit.
Bisa lebih terang, namun panu juga bisa menyebabkan noda dengan warna yang lebih gelap di permukaan kulit.
Panu sendiri sebenarnya mudah untuk diatasi dengan berbagai jenis obat, yang sudah tersedia bebas di pasaran.
Namun pada kasus berbeda, ada yang mengaku jika panu yang mereka alami tidak kunjung hilang, meski sudah mengolehkan obat panu di area yang terdampak.
Pada kasus yang seperti ini, salah mengenali kondisi kulit yang dikira panu, mungkin yang jadi penyebabnya.
Menurut dr Fajar Dwi Cahyo, ada beberapa jenis kondisi kulit, yang memiliki ciri mirip panu, membuat orang salah menduga.
"Karena ada beberapa penyakit lain yang terkadang memliki ciri yang hampir menyerupai panu, seperti ptiriasis alba, dermatitis. Maka dari itu, sebaiknya periksakan kondisi tersebut ke dokter agar dapat diberikan terapi yang tepat," kata dr. Fajar Dwi Cahyo seperti dikutip FIN dari Alodokter.
"Penggunaan obat yang tidak tepat tanpa pemeriksaan terlebih dahulu, dapat menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik atau bahkan dapat memperparah kondisi tersebut. Maka dari itu, disaranakan untuk memeriksakan ke dokter," sarannya.
Bercak Hitam pada Kulit Bisa Jadi Ciri Diabetes
Bercak hitam pada lipatan di tubuh Anda, atau disebut acanthosis nigricans, dapat menjadi pertanda kesehatan serius, yang pantang untuk diabaikan.
Seperti dilaporkan Healthline, warna hitam pada kulit yang dimaksud, dapat menjadi pertanda awal dari penyakit gula atau diabetes.
Adapun beberapa lokasi yang dimaksud, adalah seperti di ketiak, leher dan selangkangan. Tidak hanya menghitam, bagian yang terdampak ini juga terlihat menebal layaknya kapalan.
Penyebabnya sendiri, menurut pendapat ahli, adalah efek dari berlebihannya kadar insulin dalam darah. Kondisi tersebut, sangat identik dengan mereka yang menderita diabetes tipe 2, atau juga dikenal diabetes melitus, penyebab resistensi insulin.
Menyadari ada gejala yang dimaksud di atas pada bagian tubuh Anda, maka segeralah periksakan kondisi Anda ke dokter.
Tanggap sejak dini, dapat menurunkan risiko kerusakan yang disebabkan diabetes terhadap tubuh, seperti kerusakan mata, kerusakan saraf, masalah gusi dan lainnya.
Editor : R Gunawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: