Mudik Gratis, Mudik Sehat, Prokes Harus Diutamakan

Mudik Gratis, Mudik Sehat, Prokes Harus Diutamakan

Semarang (DiswayJateng) Mudik kali ini layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan.

‘’Karena wajib antigen atau PCR, sebaiknya di setiap simpul transportasi disediakan pula vaksinasi ketiga ( booster) di setiap simpul transportasi (bandara, pelabuhan, terminal, stasiun). Pemudik yang menggunakan angkutan umum tinggal memilih akan vaksin ketiga atau tes antigen, karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh vaksinasi ketiga,’’ demikian disampaikan Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, Selasa (5/4).

Djoko mengatakan, mudik gratis dapat diadakan meskipun Kementerian Perhubungan tidak menganggarkan. Sebab, tiga bulan sebelum pelaksanaan mudik gratis diselenggarakan semestinya sudah dilakukan persiapan. Caranya, dengan melibatkan semua BUMN yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pelaksanaan mudik gratis. Kegiatan mudik gratis ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah untuk ikut mudik Lebaran.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat ini menilai, mudik gratis akan membantu PO bus wisata dan PO bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menangguk keuntungan setelah dua tahun ikut ’berpuasa’ akibat pandemi. Selama dua tahun, sudah dua kali pula mudik Lebaran dilarang dioperasikan.

‘’Bagi pengguna kendaraan pribadi, perlu diingat terhadap masyarakat yang memiliki komorbit. Jika tetap merasa perlu bepergian mudik, mintalah saran dari ahli kesehatan, terutama cara apa yang harus dilakukan di dalam perjalanan,’’ ujar dosen Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini.

Jangan Ada Pencegatan

Dia juga meminta aparat kepolisian tidak lagi dilakukan pencegatan di jalan, karena tindakan itu tidak efektif. Ketersediaan rest area di jalan tol tidak dapat menampung semua pemudik yang menggunakan jalan tol.

‘’Oleh sebab itu, dapat diarahkan untuk keluar jalan tol dan pemerintah daerah menyediakan rest area sementara. Keberadaan rest area sementara akan membantu peningkatan ekonomi daerah,’’ tegasnya. 

Dia juga meminta agar pemudik yang akan menggunakan sepeda motor jarak jauh sedapat mungkin dihindari demi keselamatan.

‘’Sebaiknya menggunakan bus gratis, kalau bawa sepeda motor  sebaiknya diangkut menggunakan truk, tapi truk yang digunakan tidak kelebihan dimensi. Sejumlah bak truk yang sudah dipotong, armada truk tersebut dapat digunakan untuk angkut sepeda motor,'' imbuhnya.

Kementerian Perhubungan juga harus mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan penyelenggara angkutan resmi dan tidak gunakan penyelenggara dengan angkutan tidak resmi.

‘’Sekarang sudah mulai marak penawaran mudik Lebaran 2022 oleh penyelenggara melalui media daring ( online). Namun di lapangan juga harus konsisten, pengawasan dan penindakan ditujukan ke angkutan dan penyelenggara yang tidak jelas. Jangan sebaliknya penyelenggara dan PO resmi dipersulit dengan alasan pengawasan namun yang abal-abal karena angkutan plat hitam malah lolos pengawasan,’’ tandasnya.

‘’Kita berharap, agar kasus PO Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan lalu lintas di KM 202 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) pada mudik Lebaran 2015 tidak berulang,’’ pungkasnya. (Gabriel Kristi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: