Haruskan Berbuka Puasa dengan yang Manis?
JAKARTA (DiswayJateng) – Bagi Sebagian orang, berbuka puasa biasanya diawali dengan minuman manis, baik panas maupun dingin. Dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan sesuai dengan selera masing-masing. Lantas, bagaimana fakta sebenarnya? Benarkah berbuka puasa harus dengan makanan atau minuman yang manis?
Soal ini, Nutrisionis Aplikasi Gizi Nusantara Dera Alghaniiyyu Shabarudin SGz mengatakan, saat berpuasa, tubuh akan mengalami penurunan kadar glukosa dalam darah. Saat kadar glukosa turun, biasanya tubuh menjadi lemas. Karena itulah, saat buka puasa, kita dianjurkan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Demi mengembalikan kadar glukosa tersebut.
"Tetapi, tidak disarankan memilih menu makanan atau minuman, dengan tambahan gula berlebih," kata Dera melalui laman Instagram Gizi Nusantara, seperti dikutip dari RM.id.
Contoh makanan manis yang disarankan untuk berbuka puasa adalah kurma, buah-buahan, puding buah plain tanpa tambahan gula, dan jus/smoothies tanpa tambahan gula.
"Teh manis, sop buah, snack manis, kolak, dan sirup tidak disarankan. Begitu juga makanan atau minuman lain yang tinggi gula seperti creamer, kental manis, dan sebagainya," bebernya. (hes)
Editor : R Gunawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 11 Makanan Khas Jawa Tengah yang Unik dan Menggugah Selera
- 2 8 Pinjol Legal Cepat Cair dengan Limit Besar dan Bunga Rendah
- 3 Kalah Suara Pada Hitung Cepat Pilkada Solo, Teguh Prakosa Minta Pendukungnya Tetap Tenang
- 4 Seni Merawat Bonsai, Sekda Demak : Merawat Bonsai Harus dengan Hati
- 5 Hanbook Digital Keprotokolan, Inovasi Dukung Tata Kelola Keprotokolan
- 1 11 Makanan Khas Jawa Tengah yang Unik dan Menggugah Selera
- 2 8 Pinjol Legal Cepat Cair dengan Limit Besar dan Bunga Rendah
- 3 Kalah Suara Pada Hitung Cepat Pilkada Solo, Teguh Prakosa Minta Pendukungnya Tetap Tenang
- 4 Seni Merawat Bonsai, Sekda Demak : Merawat Bonsai Harus dengan Hati
- 5 Hanbook Digital Keprotokolan, Inovasi Dukung Tata Kelola Keprotokolan