Bupati Tegal Minta Hindari Budaya Asing, Kenapa?

Bupati Tegal Minta Hindari Budaya Asing, Kenapa?

SLAWI (Disway Jateng) - Budaya asing kian menguat di Indonesia. Budaya itu masuk ke tanah air melalui media sosial Tiktok. Saat ini, media sosial tersebut banyak digandrungi generasi Z dan milenial. Dan ini menjadi tantangan bagi kalangan pendidik.  Hal itu disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah, baru-baru ini.

Menurut Umi, sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya di daerah, para pendidik harus lebih kreatif dalam mengemas materi agar mudah diterima di kalangan peserta didik. Sebab, budaya asing sudah kuat dan melekat seiring penggunaan media sosial oleh anak-anak. ”TikTok sudah tidak bisa dibendung lagi karena daya viralnya yang luar biasa. Pendidik harus lebih kreatif,” ujarnya.

Dia menghendaki forum guru kesenian sebagai wadah tenaga pendidik mata pelajaran seni bisa merancang inovasi pembelajaran yang tidak saja dapat menumbuhkan kecintaan pada seni budaya lokal, tapi juga keinginan menggali peluang ekonomi sektor industri kreatif ini, salah satunya merancang desain batik tegalan yang lebih kekinian. Diharapkan, aktivitas seni budaya semakin mendapat tempat, mendapat ruang untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan keberadaannya.

”Jika dikemas secara apik, maka bisa menjadi suguhan atraksi yang menarik dan memiliki nilai tersendiri,” ujarnya.

Dia menyebut, di Kabupaten Tegal sendiri dikenal sejumlah kesenian tradisional seperti tari topeng endhel, kuntulan, sintren, dan balo-balo. Ada pula wayang golek, musik tradisional gamelan, hadroh, sampyong, lais, jamilin dan lainnya. ”Khasanah seni tradisional inilah yang harus kita jaga, kita rawat dan kembangkan lewat ajang pementasan. Dinas Dikbud harus bisa memviralkan,” tandasnya. (yer/fat)

Editor : Sekhun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: