Teguh Santosa: Megawati Punya Modal Kuat Jadi Pemain Kunci Mendamaikan Korea
MADRID (DiswayJateng) - Langkah Pemerintah Republik Korea atau Korea Selatan meminta bantuan Megawati Soekarnoputri untuk ikut mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea dinilai sudah tepat.
Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut dinilai memiliki modal yang cukup besar untuk menjadi salah seorang pemain kunci dalam upaya menciptakan perdamaian abadi di Semenanjung Korea.
Selain itu, Megawati memiliki hubungan baik dengan kedua Korea, baik Republik Korea maupun Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK).
"Mbak Mega telah berinteraksi sejak lama dengan RRDK atau Korea Utara. Sejak kunjungan Presiden Kim Il Sung dan Kim Jong Il ke Indonesia di bulan April 1965," ujar Ketua Perhimpunan Persahabatan dan Pertukaran Kebudayaan Indonesia-Korea, Teguh Santosa, Kamis (12/5).
Teguh yang sedang berada di Madrid, Spanyol, menjawab pertanyaan mengenai langkah pemerintahan baru di Korea Selatan yang dipimpin Presiden Yoon Suk-yeol menjadikan Megawati sebagai special envoy perdamaian Semenanjung Korea.
Menurut Teguh, Megawati memiliki pandangan yang sama dengan almarhumah adiknya, Rachmawati Soekarnoputri, mengenai persoalan tersebut.
Rachmawati adalah tokoh Indonesia yang menghangatkan kembali hubungan kedua Korea yang sempat dingin setelah Bung Karno berhenti dari jabatannya sebagai presiden di tahun 1967.
Setelah mengunjungi Korea Utara pada tahun 2000, Rachmawati mendirikan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea dan memimpin lembaga itu sampai 2007.
Rachmawati dan Perhimpunan Persahabatan terlibat aktif dalam mengkampanyekan perdamaian Semenanjung Korea di berbagai forum internasional.
Saat meninggal dunia di bulan Juli 2021 lalu, Rachmawati tercatat sebagai salah seorang ketua di dua NGO internasional yang memiliki kepedulian pada isu perdamaian Korea, yakni Asia Pacific Regional Committee for Peaceful Reunification of Korea (APRCPRK) dan Organizing Committee of the International Festival to Praise Great Persons of Mt. Paektu (OCIFPGPP) atau Mount Paektu Festival.
Sementara Teguh Santosa menduduki posisi sekjen Perhimpunan Persahabatan dari 2007 sampai Februari 2022 lalu saat dirinya terpilih sebagai ketua umum. Teguh juga merupakan Direktur Biro Informasi Publik APRCPRK dan salah seorang sekretaris OCIFPGPP.
Saat ini, Teguh sedang menyelesaikan pendidikan doktoral di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) dan menulis disertasi mengenai perdamaian di Semenanjung Korea.
Di tahun 2019, Teguh yang pernah menjadi Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat berbicara di Konferensi Wartawan Dunia di Seoul, Korea Selatan, mengenai isu tersebut.
"Bung Karno telah mengajarkan kepada putra-putrinya, terutama Mbak Mega dan almarhumah Mbak Rachma, arti penting menggalang solidaritas dunia untuk mewujudkan perdamaian di Korea. Mereka berdua ikut menyambut Kim Il Sung dan Kim Jong Il dalam kunjungan di tahun 1965," ujar Teguh, yang juga pernah menjadi Wakil Rektor UBK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: