Ibu Muda Dilaporkan Tewas Bunuh Diri, Tapi Polisi Temukan Kejanggalan

Ibu Muda Dilaporkan Tewas Bunuh Diri, Tapi Polisi Temukan Kejanggalan

PEKALONGAN (Disway Jateng) -- Seorang ibu muda bernama Nurmawati (35), warga Kradenan Gg 9, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan Selatan, dikabarkan meninggal dunia akibat gantung diri, Selasa (13/4/2022) petang. Tapi polisi menemukan sejumlah kejanggalan dengan meninggalnya wanit muda tersebut.

Meninggalnya korban diketahui pertama kali oleh suami korban yang kemudian menghubungi kerabatnya. Tetapi saat beberapa kerabat dan warga datang, korban sudah diturunkan oleh suaminya dari lokasi yang katanya menjadi tempat menggantungnya korban, yakni di rangka kayu atau blandar ruang dapur rumah korban.

Polisi yang mendapat informasi pada Rabu (13/4/2022) dini hari langsung membawa jenazah korban ke rumah sakit RSUD Bendan Kota Pekalongan untuk dilakukan visum. Dari pemeriksaan sementara, polisi menemukan sejumlah kejanggalan. Antara lain, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Pekalongan Kota kemudian mengamankan suami korban, M Sholeh (40), untuk dimintai keterangan.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, Satreskrim Polres Pekalongan Kota mendatangkan Tim DVI Bid Dokkes Polda Jawa Tengah untuk melakukan proses autopsi terhadap jasad korban, pada Rabu (13/4/2022) siang.

Belakangan diketahui, dari hasil autopsi dimaksud, polisi menduga kalau korban meninggal dengan tidak wajar. Korban diduga meninggal akibat dijerat.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kapolres Pekalongan Kota AKBP Wahyu Rohadi melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad Masdar Tohari, Rabu (13/4/2022) sore.

“Tadi malam kita menerima laporan bahwa ada korban meninggal yang diduga tidak wajar. Setelah itu kita cek, memang tidak wajar. Menurut pengakuan suami korban bahwa korban gantung diri. Tetapi kalau kita lihar dari ciri-ciri orang gantung diri tidak seperti itu. Terus hasil visum tadi, sementara disimpulkan bahwa korban meninggal karena dijerat, bukan karena gantung diri,” jelas Kasatreskrim.

Kasatreskrim menambahkan, pihaknya saat ini masih terus mendalami kasus tersebut. “Ini masih kita dalami. Sampai saat ini kita masih periksa saksi-saksi, dan suami korban masih kita amankan di sini untuk kita mintai keterangan,” imbuh AKP Masdar Tohari.

Salah seorang kerabat korban, Aris, menuturkan bahwa pihak keluarga sudah menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. “Tinggal kita ikuti saja. Memang ada kecurigaan korban meninggal dengan tidak wajar. Harapannya kasus ini cepat selesai, segera terungkap semua,” tuturnya.

Sementara, salah seorang kerabat dari suami korban, Machsun, mengungkapkan dirinya mengetahui kejadian meninggalnya korban itu dari suami korban. “Dia datang ke rumah saya lalu bilang kalau korban meninggal dunia,” katanya.

Sejumlah kerabat kemudian datang ke TKP (rumah korban). Di TKP terlihat ada sebuah tangga. Sementara korban sudah diturunkan oleh suaminya.

Machsun menyampaikan pula kalau korban dan suami sering cekcok. Korban memiliki seorang anak yang kini berusia 3 tahun.

Sebelum kasus ini ditangani polisi, korban bahkan sempat dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Pegaden, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan. Namun karena dinilai ada yang tidak wajar, akhirnya dilaporkan ke polisi.

Rasa sakit di lutut akan hilang, dan sendi akan pulih dalam beberapa..
Rasa sakit di lutut akan hilang, dan sendi akan pulih dalam beberapa.

Polisi hingga kini masih terus mendalami kasus ini. Kasus ini sedang ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pekalongan Kota. (way)

Sumber: radarpekalongan.co.id
Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: