Donor Darah Lintas Agama di Demak, Simbol Persatuan dalam Setetes Darah
Bupati dan FKUB di acara donor darah--
Demak, diswayjateng.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Demak kembali menggelar kegiatan rutin tahunan berupa donor darah lintas agama yang melibatkan berbagai pemeluk agama di wilayah demak. Kegiatan sosial ini mendapat apresiasi langsung dari Bupati Demak, Eisti’anah.
Bupati Eisti’anah mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan donor darah yang diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang agama. Menurutnya, setetes darah yang didonorkan sangat berarti bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan transfusi darah.
“Alhamdulillah kegiatan donor darah lintas agama ini berjalan lancar. Memang ada beberapa peserta yang belum bisa mendonorkan darah karena faktor kesehatan seperti tensi tinggi dan hemoglobin rendah. Namun semangat untuk berbagi sudah terlihat, dan itu sangat berarti,” ujar Eisti’anah saat tinjau lokasi donor darah di Aula Bakesbangpol Demak, Selasa (9/12/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara FKUB, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Demak, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Demak. Bagi peserta yang batal mendonor karena kondisi fisik, panitia telah memberikan edukasi dan menyarankan untuk beristirahat serta menjaga kesehatan sebelum mencoba kembali di kesempatan berikutnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Demak, Abdullah Syifa', menjelaskan bahwa kegiatan donor darah lintas agama ini bertujuan untuk meneguhkan nilai persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama.
“Walaupun kita berbeda agama, suku, warna kulit, dan keyakinan, warna darah kita tetap sama, merah. Kegiatan ini mengajarkan bahwa kita semua setara sebagai manusia,” jelasnya.
Abdullah menambahkan bahwa aspek kedua dari kegiatan ini adalah menumbuhkan solidaritas antarumat beragama. Menurutnya, perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk bersikap eksklusif, melainkan harus menjadi kekuatan untuk bersatu sebagai sesama manusia dan sebagai bangsa Indonesia.
“Kemudian yang ketiga, ini adalah implementasi dari nilai-nilai ibadah semua agama yang mengajarkan kebaikan dan tolong-menolong. Dan yang keempat, tentu kita turut membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan stok darah,” imbuhnya.
Pada pelaksanaan tahun ini, kegiatan donor darah diikuti oleh sekitar 50 peserta. Peserta terbanyak berasal dari Muhammadiyah sebanyak 20 orang, disusul perwakilan dari agama Hindu dan Buddha masing-masing lima orang. Selain itu, turut hadir perwakilan dari enam agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
FKUB berharap, melalui kegiatan ini--nilai persatuan, kepedulian sosial, dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Demak semakin kuat serta terus terjaga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
