Lonjakan Arus Nataru Mengintai, Tol Pejagan–Pemalang Siaga Penuh
MENGECEK - Direktur Utama PT PPTR, Tri Yuharlina dan Manajer Operasional PT PPTR, Uum Jumadi, saat mengecek Gerbang Exit Tol Tegal, Senin (22/12/2025) sore.--
SLAWI, diswayjateng.com – Lonjakan kendaraan dipastikan bakal membanjiri ruas Tol Pejagan–Pemalang selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mengantisipasi hal itu, PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR) menyatakan kesiapan penuh demi menjamin kelancaran, kenyamanan, dan keamanan pengguna jalan.
Direktur Utama PT PPTR, Tri Yuharlina, menegaskan bahwa berbagai langkah strategis telah disiapkan sejak dini. Ia memprediksi lalu lintas selama Nataru tahun ini akan lebih padat dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring adanya kebijakan empat hari kerja dengan sistem Work From Anywhere (WFA).
“Dengan WFA, waktu libur jadi lebih singkat sehingga pergerakan masyarakat cenderung bersamaan. Ini berpotensi membuat volume lalu lintas lebih tinggi dibandingkan Nataru sebelumnya,” ujar Tri Yuharlina, saat ditemui di kantornya, di Gerbang Exit Tol Tegal, Senin (22/12/2025) sore.
Tak hanya itu, faktor lain yang turut memengaruhi adalah waktu Lebaran Idulfitri 2026 yang jatuh pada Maret, relatif berdekatan dengan awal tahun. Menurut Tri, pola perjalanan masyarakat antara libur akhir tahun dan persiapan mudik Lebaran saling berkaitan.
BACA JUGA:Amankan Nataru, Polres Pemalang Dirikan Pos di 4 Titik Strategis
BACA JUGA:Diskon Nataru Diserbu! KAI Daop 4 Semarang Jual Hampir 113 Ribu Tiket
“Kami tetap berharap lalu lintas meningkat. Prediksi kami ada kenaikan sekitar 2 persen atau setara 45 ribu kendaraan melintas di Tol Pejagan–Pemalang,” ungkapnya.
Untuk menunjang kenyamanan pengguna jalan, PPTR telah berkoordinasi intensif dengan pengelola rest area, khususnya rest area tipe A. Sementara untuk rest area tipe B, pengelolaan dilakukan langsung oleh PPTR dengan fokus utama pada kebersihan dan keamanan.
“Kami tekankan tidak boleh ada toilet berbayar dan kebersihannya harus terus dijaga. Itu mutlak,” tegas Tri.
PPTR juga telah mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh pengelola rest area guna mencegah kepadatan. Salah satunya dengan membatasi waktu istirahat maksimal 30 menit serta mendorong pembelian makanan secara take away.
“Tujuan kami sederhana, pengguna jalan merasa nyaman, aman, dan perjalanan tetap lancar sampai tujuan,” ucapnya.
BACA JUGA:Arus Mudik Nataru Mulai Meningkat, Polda Jateng Pastikan Lalu Lintas Tol Masih Terkendali
BACA JUGA:Korsleting Listrik Hanguskan Dua Usaha di Dempet, Kerugian Tembus Rp1,4 Miliar
Terkait rekayasa lalu lintas, Tri menyebut untuk periode Nataru belum direncanakan penerapan one way. Namun demikian, pihaknya siap mengikuti kebijakan yang ditetapkan kepolisian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: