Menuju Universitas Termasyhur, STKIPNU Tegal ‘Tancap Gas’ di Usia Kesembilan
STIKNU Tegal gelar dies matalia ke sembilan--
SLAWI, diswayjateng – Di usia yang kesembilan, STKIP Nahdlatul Ulama (STKIPNU) Kabupaten Tegal tidak sekadar bertambah angka. Sekolah tinggi ini tengah berlari kencang, menenun inovasi dan dedikasi untuk menjelma menjadi universitas pembelajaran termasyhur di tingkat regional. Sebuah ambisi yang dirajut dengan nilai-nilai Ahlusunnah Waljamaah Annahdliyah.
"Kami bertransformasi. Kampus digital bukan sekadar jargon, tapi wujud pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis riset yang terintegrasi dengan karakter keilmuan kita," ujar Ketua STKIPNU Kabupaten Tegal, Dr. HM. Taufiq MPdI, optimistis.
Langkah konkret sudah terpampang nyata. Di bawah payung tiga program studi—Pendidikan Informatika, Pendidikan Ekonomi, dan Bimbingan Konseling—napas akademik STKIPNU kian segar. Data Forlap Dikti 2024/2025 mencatat, 550 mahasiswa kini ditempa 23 dosen tangguh. Rasio 1:23 ini menjadi angka ideal untuk menjaga kualitas pendidikan tetap presisi.
BACA JUGA:Jateng Borong Anugerah Data Pendidikan 2025, Diapresiasi Konsisten Terapkan Kebijakan Berbasis Data
BACA JUGA:Dukung Digitalisasi Pendidikan, Telkomsel Sediakan LMS Skul.id Gratis untuk Sekolah di Jawa Tengah
Dapur ilmiah STKIPNU pun kian mengepul. Tahun ini, tercatat 300-an artikel ilmiah telah menembus indeks Sinta 1 dan 2. Tak hanya itu, angka sitasi di Google Scholar yang mencapai 200-an menjadi bukti bahwa karya sivitas akademika STKIPNU bukan sekadar pajangan, melainkan rujukan yang diakui.
Meski begitu, tantangan besar mengadang di depan mata. Perubahan sistem penilaian BAN-PT dari 7 standar berbasis capaian menjadi 9 kriteria berbasis luaran memaksa institusi untuk beradaptasi cepat.
"Kami dorong penuh reakreditasi. Pusat Penjaminan Mutu (PPM) terus melakukan sosialisasi intensif agar semua prodi mampu melampaui standar baru ini," tambah Taufiq.
BACA JUGA:Disdikbud Kabupaten Tegal Apresiasi Program Pascasarjana Pendidikan Dasar
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Guru dan Dorong Perbaikan IPM, Pemalang Gelar Gebyar Pendidikan 2025
Sayap kerja sama STKIPNU pun terkembang makin lebar, meningkat drastis hingga 70 persen. Sebanyak 29 kemitraan internasional telah diteken. Mulai dari Rajabhat University Thailand, UiTM dan UMK Malaysia, hingga Konsulat Gubernur Thailand Selatan. Di dalam negeri, kolaborasi dengan Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Indonesia serta dunia usaha terus diperkuat.
Menariknya, STKIPNU juga memantapkan posisi sebagai kampus inklusif. Di usia ke-9 ini, mereka mendeklarasikan diri sebagai pusat studi layanan disabilitas. Misinya mulia: menyiapkan guru-guru sekolah khusus dan inklusif hingga ke wilayah Indonesia Timur.
Senada dengan semangat itu, Bupati Tegal, H. Ischak Maulana Rohman SH, yang hadir dalam momentum Dies Natalis tersebut, menekankan pentingnya literasi digital. Baginya, ekonomi digital Indonesia adalah peluang emas yang hanya bisa ditangkap dengan keterampilan baru, pemikiran kritis, dan kreativitas.
"IPM Kabupaten Tegal tahun 2024 naik menjadi 71,70 dari tahun sebelumnya 71,12. Ini kabar baik. Peningkatan terjadi di sektor kesehatan, pengeluaran, dan tentu saja pendidikan," papar Ischak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: