Bimtek Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko ‎

Bimtek Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko  ‎

BIMTEK UMKM - Pembukaan bimtek implementasi perizinan berusaha berbasis risiko.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id ‎--

SLAWI, diswayjateng.id - Upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan  pelaku UMKM mengenai sistem perizinan berusaha berbasis risiko melalui OSS-RBA, dilakukan DPMPTSP Kabupaten Tegal.

‎Kepala DPMPTSP Kabupaten Tegal Dessy Arifianto SSos, MT melalui Jabatan Fungsional  Ahli Madya Analis Kebijakan ,
‎ Kosim SH MH menyatakan, sedikitnya 52 pelaku usaha UMKM dilibatkan dalam kegiatan ini. "Kegiatan ini menjelaskan konsep perizinan usaha berdasarkan tingkat risiko, proses pengajuan melalui platform OSS "Serta kewajiban dan standar yang berlaku untuk UMKM sehingga mereka dapat memperoleh izin usaha dengan lebih mudah dan sesuai regulasi," ujarnya, Selasa (29/2025).

‎Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman UMKM dengan memberikan pemahaman mendalam kepada UMKM tentang konsep perizinan berbasis risiko dan bagaimana menerapkan regulasi tersebut dalam usaha mereka.  "Di sini kami mencoba menjelaskan sistem  OSS-RBA, untuk membantu pelaku usaha memahami penggunaan Sistem Online Single Submission - Risk-Based Approach (OSS-RBA) untuk mendapatkan NIB dan izin lainnya," cetusnya.

‎Selebihnya, pihaknya berharap dari kegiatan ini dapat memperbaiki kemudahan berusaha dengan  menyebarkan informasi kebijakan pemerintah untuk mempermudah proses perizinan bagi UMKM. Termasuk meningkatkan kepatuhan  dan memastikan  UMKM memahami kewajiban yang harus dipenuhi. "Agar sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku," ungkapnya.

BACA JUGA:Rayakan Hari Jadi Kota Tegal, DPMTSP Lakukan Pelayanan Bergerak Perizinan Berusaha

‎Adapun materi yang dibahas diantaranya konsep perizinan berbasis risiko dengan menjelaskan tentang bagaimana  tingkat risiko yang berbeda akan menentukan jenis perizinan yang diperlukan.

‎Termasuk informasi mengenai NIB dan bagaimana proses pengajuannya melalui sistem OSS. Standar  persyaratan mengenai standar kelayakan (misalnya higienitas) dan standar lainnya yang perlu dipenuhi sesuai kategori risiko usaha.
‎Tahun ini target investasi dipatok diangka Rp 3,5 triliun dan di semester I sudah tercapai 61 % setara dengan  Rp 2.156 miliar. Pihaknya optimis target tersebut akan tercapai di akhir semester IV.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: