Regulasi Emosi Kunci Hadapi Tantangan Pengasuhan ‎

TEGAL, diswayjateng.id - Duta Kesehatan Mental Kartika Dwi Hapsari menyampaikan pentingnya kemampuan regulasi emosi bagi orang tua dalam menghadapi tantangan pengasuhan anak.

Hal itu disampaikan Kartika dalam kegiatan Smart Parenting bertema “Mengelola Emosi dan Stres Orang Tua dalam Mengasuh Anak agar Tetap Sabar dan Penuh Kasih Meski Banyak Tantangan” yang digelar SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal.
‎
‎Menurut Kartika, sedikitnya ada empat tantangan yang kerap dirasakan orang tua saat ini. Yaitu menjaga konsistensi dalam menerapkan aturan, mengelola emosi diri dan anak, menjaga komunikasi hangat di dalam rumah, serta tantangan di dunia digital.

Dia menekankan, orang tua perlu memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik agar tidak mudah stres saat menghadapi perilaku anak.

BACA JUGA:Guru SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal Dilatih Manfaatkan AI untuk Inovasi Pembelajaran

BACA JUGA:SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal Lepas 69 Siswa
‎
‎“Semakin baik regulasi emosi, semakin rendah tingkat stres. Itu akan berpengaruh langsung pada kualitas pengasuhan,” kata Kartika.

Smart Parenting diikuti ratusan orang tua siswa SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal, dan dihadiri Pengawas Dabin 3 Mangkukusuman Zuhrotunisa, Pengurus PCM Tegal Timur Rosyidin, dan Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tegal Timur 1 Riswanto.
‎
‎Kepada orang tua siswa SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal yang mengikuti Smart Parenting ini, Kartika juga membagikan enam tahapan regulasi emosi.

Keenam regulasi emosi yang dibagikan Kartika meliputi mengenali jenis emosi, menemukan penyebabnya, melakukan skoring emosi, mengalirkan emosi dengan benar, melakukan olah napas, dan menemukan hikmah di balik kejadian pemicu emosi.

BACA JUGA:Siswa SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal Dilatih Membuat Sketsa Batik

BACA JUGA:109 Siswa SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal Diperiksa Gigi Gratis
‎
‎Menurut Kepala SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal Ina Oktaviana, SD Muhammadiyah 1 Kota Tegal menyelenggarakan Smart Parenting dengan mengangkat tema “Mengelola Emosi dan Stres Orang Tua dalam Mengasuh Anak agar Tetap Sabar dan Penuh Kasih Meski Banyak Tantangan” dilatarbelakangi karena pola pengasuhan zaman sekarang berbeda dengan pola pengasuhan zaman dulu.
‎
‎Smart Parenting ini diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran berkelanjutan bagi orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya.

Selain itu, mempererat tali silaturahmi antarorang tua siswa. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat, menambah wawasan orang tua, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pihak sekolah dan keluarga dalam mendidik anak-anak,” tutur Ina.

Sumber: