Polres Batang juga telah memetakan sejumlah daerah rawan selama pelaksanaan Operasi Lilin Candi. Daerah rawan tersebut meliputi kawasan wisata dan jalur tol yang diprediksi mengalami lonjakan volume kendaraan.
Pengamanan jalur tol difokuskan pada ruas tol dari arah Semarang maupun menuju ke Semarang.
“Kita siapkan dua Posyan di sana, di kilometer 360 dan 379,” ungkap Kapolres.
Selain jalur tol, perhatian khusus juga diberikan pada jalur Pantura yang selama ini dikenal padat saat musim liburan.
Menurut Kapolres, kawasan Batang Kota menjadi salah satu titik rawan atau black spot di jalur Pantura.
Kerawanan tersebut bukan hanya soal kecelakaan, tetapi juga potensi kemacetan.
“Kemacetan dan kepadatan wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Safari ini yang harus kita antisipasi,” kata AKBP Edi.
Lonjakan wisatawan menuju destinasi wisata keluarga itu diperkirakan akan terjadi sejak awal libur Natal. Polres Batang menyiapkan rekayasa lalu lintas dan penempatan personel secara fleksibel sesuai situasi di lapangan.
Upaya pencegahan kecelakaan dan kemacetan menjadi prioritas utama selama operasi berlangsung.
Selain pengamanan fisik, Polres Batang juga memperkuat layanan komunikasi kepada masyarakat.
Masyarakat dan pengguna jalan dapat mengakses layanan darurat melalui hotline 110.
Selain itu, Polres Batang juga memperkenalkan layanan berbasis digital bernama “Chat Pak Polisi”.
“Chat Pak Polisi bisa discan melalui barcode yang nanti kami sosialisasikan,” jelas Kapolres.
Layanan ini memungkinkan masyarakat melaporkan kejadian secara cepat dan praktis. Sosialisasi layanan tersebut akan dilakukan melalui media sosial dan di tempat-tempat umum.
Dengan layanan ini, masyarakat diharapkan tidak ragu melapor jika terjadi gangguan kamtibmas maupun kecelakaan lalu lintas.
Kapolres menegaskan bahwa layanan pengaduan tersebut harus diiringi dengan respons cepat dari petugas di lapangan.