PEKALONGAN, diswayjateng.com - Dinas Pendidikan Kota Pekalongan meminta para siswa tanggap bencana rob dan banjir pada masa libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2025.
Kepala Bidang SD, Siti Nurul Izzah menyebut masa libur panjang Nataru berlangsung mulai 22 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026.
"Kami minta selama liburan sekolah anak-anak bisa mengimplementasikan pendidikan kebencanaan yang telah masuk kurikulum," katanya di kantornya, Selasa 16 Desember 2025.
Para siswa harus mengenai lingkungan sekitar, termasuk mengenali wilayah rawan bencana dan memahami tanda-tanda darurat.
“Anak-anak perlu tahu daerahnya, tahu tanda bahaya, dan tahu siapa yang harus dihubungi ketika terjadi keadaan darurat,” katanya.
Ia menyebut pendidikan kebencanaan itu ada karena Kota Pekalongan memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap banjir rob dan dampak perubahan iklim.
Dalam kurikulum yang sudah berjalan, pendidikan kebencanaan telah terintegrasi melalui kegiatan proyek pembelajaran.
Anak-anak dibekali pemahaman sederhana, mulai dari cara menyelamatkan barang penting hingga mengenali situasi saat air rob mulai naik.
“Mereka sudah diajari bagaimana meletakkan buku di tempat aman dan bagaimana bersikap saat kondisi darurat,” jelasnya.
Isu perubahan iklim atau climate change juga menjadi bagian penting dalam materi yang diberikan kepada peserta didik.
Menurut Dinas Pendidikan Pekalongan, pembekalan tersebut diharapkan tidak berhenti di sekolah, tetapi diterapkan juga selama masa liburan.
Karena itu, peran orang tua dan wali murid menjadi faktor yang sangat menentukan selama anak-anak menjalani libur semester.
Di sisi lain, satuan pendidikan diminta tidak memberikan tugas yang bersifat memberatkan atau proyek besar kepada peserta didik.
“Kami minta selama liburan ini tidak ada tugas yang memberatkan anak-anak, terutama proyek yang justru membebani mereka,” katanya.
Dinas Pendidikan Kota Pekalongan secara khusus mengimbau orang tua untuk selalu memantau aktivitas putra-putrinya.