Stok Solar Aman, Antrean Mengular di Pantura Efek Kejar Target Jelang Nataru

Selasa 16-12-2025,11:06 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Laela Nurchayati

SLAWI, diswayjateng.com – Ketersediaan BBM jenis solar di wilayah Tegal dan sekitarnya dipastikan aman jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Meski di sejumlah SPBU kawasan Pantura tampak antrean kendaraan mengular, kondisi tersebut ditegaskan bukan karena kelangkaan, melainkan dampak lonjakan permintaan sementara.

Di Terminal BBM Tegal, stok solar saat ini berada di angka sekitar 3.000 kiloliter. Jumlah tersebut dinilai sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan sektor industri di wilayah Pantura.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Taufiq Kurniawan, menegaskan bahwa secara stok tidak ada persoalan.

“Secara stok sebenarnya tidak ada masalah. Stok solar di Terminal BBM Tegal aman. Bahkan setiap hari kami jaga di level 4 sampai 5 kali lipat dari konsumsi harian,” ujarnya saat melakukan pengecekan di SPBU Rest Area Heritage KM 260 B Tol Pejagan–Pemalang, Senin (15/12/2025).

Taufiq menjelaskan, fenomena antrean solar yang terjadi di wilayah Pantura, mulai dari Brebes, Tegal hingga Pekalongan, dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang pemberlakuan larangan melintas kendaraan berat.

“Mulai Jumat (19/12) sampai Sabtu (20/12) sudah diberlakukan larangan kendaraan berat melintas. Kondisi ini membuat pabrik dan gudang berlomba-lomba mengisi stok sebelum larangan diberlakukan. Istilahnya kejar target,” kata Taufiq.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan agar kebutuhan logistik di gudang maupun pabrik tetap aman selama masa pembatasan kendaraan berat. Setelah larangan diberlakukan, distribusi akan dilanjutkan menggunakan kendaraan kecil yang masih diperbolehkan melintas.

 “Jadi wajar kalau di SPBU Pantura muncul antrean. Ini bukan karena solar langka, tapi karena permintaan meningkat sementara,” jelasnya.

Taufiq juga menambahkan, secara proyeksi justru konsumsi solar saat Nataru diperkirakan menurun. Hal itu seiring dengan adanya larangan operasional kendaraan berat yang berdampak langsung pada turunnya konsumsi solar.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak langsung memaknai antrean sebagai kelangkaan. Kalau stok kosong, itu baru namanya langka. Ini stok ada, distribusi berjalan,” tegasnya.

Ia bahkan menilai antrean solar bisa dimaknai secara positif. “Antrean ini artinya aktivitas ekonomi sedang tumbuh. Pelaku usaha berusaha mengamankan pasokan mereka,” imbuhnya.

Untuk mengantisipasi dampak antrean terhadap kelancaran lalu lintas, Pertamina Patra Niaga juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

“Kami pastikan antrean tidak sampai mengganggu bahu jalan atau memicu kemacetan. Memang kendaraan yang antre mayoritas truk gandeng dan trailer, bodinya besar sehingga terlihat mengular,” pungkasnya.

Pertamina memastikan pasokan solar selama periode Nataru tetap aman dan mengajak masyarakat tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan. 

Kategori :