Rekomendasi WHO Terkait Pemberian ASI ‎

Kamis 13-11-2025,05:00 WIB
Reporter : Siti Maftukhah
Editor : Rochman Gunawan

PEMALANG, diswayjateng.id - Dialog Kesehatan yang diadakan di LPPL Radio Swara Widuri dengan tema ‘ASI Ekslusif’. Bayi baru lahir untuk diberikan ASI sesering mungkin dan tidak menghentikan menyusui. Meskipun sudah diberi makanan pendamping sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).

‎Hal tersebut dikatakan dr Fisna Sintia yang bertugas di Puskesmas Warungpring saat menjadi narasumber bersama bidan Anisa Victoria dalam Dialog Kesehatan tersebut.

‎"Jadi rekomendasi dari WHO sendiri, khususnya UNICEF itu yang dikeluarkan sejak dari bayi pertama kali lahir sampai usia 2 tahun," kata dr Fisna dalam dialog yang dipandu host Tyas Alodie itu.

‎Menurut dr Fisna, sejak hari pertama bayi dilahirkan diremomendasikan dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Kemudian rekomendasi kedua yaitu pemberian ASI ekslusif, diberikan setelah bayi lahir fase newborn, sampai bayi usia 6 bulan. Setelah itu rekomendasi pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI).

‎Selain itu, juga dijelaskan perbedaan ASI dengan ASI ekslusif. Definisi ASI yaitu air susu yang diproduksi oleh ibu untuk nantinya diberikan kepada bayinya. Sedangkan ASI ekslusif, adalah pemberian ASI dari bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Dalam masa itu hanya ASI saja yang diberikan tanpa produk air yang lain, atau susu formula termasuk bahkan air putih pun tidak boleh.

‎"Inisiasi menyusu dini dilakukan tepat setelah bayi lahir, lalu diletakkan di dada ibunya supaya terjadi skin to skin kontak," jelasnya.

‎Bidan Puskesmas Warungpring Anisa Victoria memaparkan, mengenai tantangan yang sering ditemukan di masyarakat pada ibu menyusui. Menurutnya, biasanya banyak terjadi ibu-ibu kurang percaya diri. Padahal untuk menghasilkan hormon prolaktin supaya produksi ASInya bertambah banyak, maka ibu menyusui harus bahagia, tidak stres dan tidak cemas.

‎"Dengan ibu percaya diri, Insyaallah ASInya dengan sendiri akan berproduksi karena ada hormon prolaktin," jelasnya.

Kategori :