24 Bahasa Daerah Terancam Punah, 5 Kritis

Rabu 03-09-2025,12:00 WIB
Reporter : K Anam Syahmadani
Editor : Rochman Gunawan

Akademisi yang sekaligus budayawan Tegal Maufur menyampaikan, di Tegal, Bahasa Tegal atau Dialek Tegal tidak hanya dilestarikan, namun juga telah mencapai tingkat pengembangan. Perkembangannya, dari bahasa meningkat menjadi sastra. Sastra Tegalan banyak muncul dalam bentuk puisi, prosa, dan lainnya, dengan Bahasa Tegal Di lingkungan universitas pun, terutama Universitas Pancasakti Tegal, Bahasa Tegalan diajarkan. 

Selain itu, banyak penelitian Bahasa Tegal, sehingga terwujud skripsi-skripsi dan disertasi yang mengupas tentang Bahasa Tegal. Bahasa Tegal juga telah diusulkan agar menjadi muatan lokal di pendidikan dasar dan menengah. “Namun belum berhasil. Karena ini ada kaitanya dengan Perda,” sebut Maufur.

Menurut Budayawan Tegal Atmo Tan Sidik, untuk melestarikan bahasa daerah, cara yang paling sakral melalui penerjemahan kitab suci. Sedikitnya 26 daerah telah menerjemahkan Alquran dengan bahasa daerahnya masing-masing. Termasuk, Banyumas dan Cirebon. Ini sejalan pula dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Pemajuan Kebudayaan serta Undang-Undang Pemerintah Daerah.

Tegal sendiri sedang berupaya menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Tegal. “Semoga kami berhasil mewujudkan Alquran dalam Bahasa Tegal,” ucap Atmo.

Upaya pelestarian juga dilakukan para pegiat seni. Seniman dari Kabupaten Tegal Dyon Dyonk misalnya, terjun mensosialisasikan ke sekolah maupun sanggar-sanggar. Dyon yang juga aktif di Dewan Kesenian Kabupaten Tegal memandang diperlukan pendekatan kepada generasi muda agar regenerasi pelestari tidak terputus. Dia juga berharap Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Dewan Kesenian dalam merealisasikan program-programnya. 

Tidak hanya dari Kabupaten Tegal, upaya pelestarian juga dilakukan Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Tegal. Ketua FLP Kota Tegal Gilang Satria Perdana mengungkapkan, FLP bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kota Tegal mempunyai program melestarikan Bahasa Tegal. Yang sudah berjalan adalah aktif mengikuti Lomba Menulis Cerita Anak dengan Bahasa Tegal yang diadakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. 

Galang mengajak generasi muda untuk mengeksplorasi Bahasa Tegal menjadi berbagai produk karya sastra daerah. Dia juga berharap Pemerintah Kota Tegal melanjutkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelestarian Bahasa Tegal, seperti upacara menggunakan Bahasa Tegal dan sebagainya.

Kegiatan Diseminasi Produk Pengembangan Kebahasaan dan Kesastraan ini tidak sekadar ajang diseminasi, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan. Sinergi yang terjalin antara Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra dan Komisi X DPR RI diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih kuat dan program yang lebih efektif demi kemajuan bahasa nasional. 

Kategori :