
Eskpor Jateng atas sektor tersebut juga tinggi selama lima tahun terakhir. Negara tujuan utama ekspor hasil kelautan dan perikanan antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Komoditas utama untuk ekspor adalah cumi-cumi, rajungan, udang, dan ikan ayam-ayam. Di samping itu juga ada produksi garam yang sangat potensial di Jateng.
BACA JUGA:Pemprov Jateng Bantu Korban Banjir Rob di Demak: Layanan Kesehatan Gratis hingga Distribusi Sembako
BACA JUGA:Atasi Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa
Adapun ekspor perikanan ke China pada 2024 mencapai 63.196,11 ton. Dengan komoditas seperti Ikan Kaca Piring, Ikan Kurisi, Cumi-Cumi, Sotong, Ikan Tengiri, Ikan Kakap, Tiram, Udang, Ikan Makrel dan Gurita. Bahkan, permintaan ekspor cumi sirip panjang (loligo pealei) dari Jawa Tengah ke China kurang lebih mencapai 95 ton dengan nilai Rp 18 Miliar.
"Jadi, selama ini China merupakan tujuan ekspor terbesar di Indonesia untuk olahan ikan, termasuk ikan segar," ujar Endi,
Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang mengatakan, Fujian memiliki wilayah maritim yang lebih luas dibandingkan daratannya, sehingga sangat kaya akan hasil produksi maritim. Usaha kemaritiman di sana juga memmproduksi hasil skala besar untuk kebutuhan pangan China. Begitu halnya dengan Jateng yang menjadi sister province dari Fujian selama 23 tahun.
"Fujian dan Jateng merupakan provinsi yang memiliki hasil kelautan yang sangat kaya. Oleh karena itu, saya ingin mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Saya berharap kedua provinsi dapat mengembangkan kerja sama di berbagai aspek khususnya bidang kelautan perikanan," katanya.
Fujian juga memiliki industri manufaktur sektor kalautan dan perikanan. Di antaranya industri kapal perikanan, termasuk kapal listrik penangkap ikan yang sudah dijual di Indonesia.
"Kami sangat berharap perjanjian yang ditandatangani hari ini segera terealisasi," jelasnya.