Tanggul darurat yang dibangun menggunakan karung pasir, bambu, dan kresek itu kini sedang diperkuat kembali.
Berdasarkan informasi dari BPBD, gelombang besar rob akan terjadi pada Jumat 30 Mei 2025.
Tim BPBD Kota Pekalongan telah melakukan koordinasi cepat dengan berbagai pihak, termasuk kelurahan, kecamatan, hingga PKK setempat.
Upaya yang dilakukan untuk menambal tanggul termasuk mengerahkan perahu karet untuk mengangkut material ke titik tanggul yang sulit dijangkau kendaraan darat.
Sejumlah truk pasir sudah masuk ke kawasan terdampak sore ini untuk mendukung percepatan perbaikan tanggul darurat.
“Ini memang wilayah perbatasan antara kota dan kabupaten. Tapi dampaknya besar ke Kota Pekalongan. Kita tetap jaga komunikasi dengan provinsi dan Pak Gubernur,” ungkap Walikota Afzan.
Pemerintah Kota berharap ada anggaran dari provinsi untuk memperkuat penanganan banjir rob yang belakangan makin rutin terjadi ini.
Walikota juga menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa diselesaikan sepihak.
Karena sungai dan tanggul merupakan kewenangan provinsi, maka koordinasi lintas wilayah dan tingkat pemerintahan jadi kunci utama.