SEMARANG, diswayjateng.id – Sevaldo Bargi Putra dan Mutia Dewi Larasati resmi dinobatkan sebagai Denok dan Kenang Kota Semarang 2025 dalam ajang Grand Final Pemilihan Denok Kenang yang digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Sabtu 24 Mei 2025.
Keduanya tampil memukau dan berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan pemahaman budaya, kemampuan public speaking dan wawasan pariwisata.
Kemenangan Denok dan Kenang Kota Semarang 2025 ini menjadi simbol kebanggaan sekaligus harapan baru bagi generasi muda Kota Semarang.
Pasangan ini berhasil menyingkirkan lebih dari 300 peserta lainnya melalui rangkaian seleksi yang ketat, mulai dari pendaftaran online, tahap audisi, pembekalan, hingga masa karantina intensif.
BACA JUGA:Festival Budaya Lintas Agama, Agustina Ingin Pariwisata Semarang Setara Bali
Kompetisi Denok dan Kenang Kota Semarang 2025 berlangsung sangat kompetitif, dengan nilai akhir yang sangat tipis antar finalis. Hal ini mencerminkan kualitas luar biasa dari seluruh peserta.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Kemeriahan malam Grand Final semakin lengkap dengan kehadiran Agustina, Wali Kota Semarang, dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin.
Agustina menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan menegaskan pentingnya peran Denok dan Kenang Semarang 2025 sebagai duta kota yang aktif, bukan hanya dalam bidang pariwisata, tetapi juga dalam pembangunan daerah secara menyeluruh.
"Denok dan Kenang bukan hanya ikon pariwisata semata, tetapi juga duta generasi muda yang potensial. Saya berharap mereka dapat diberdayakan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk bersama-sama mempromosikan serta membangun Kota Semarang agar semakin maju, inklusif, dan berdaya saing," tuturnya.
Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Semarang, Pemerintah Kota berharap peran Denok Kenang Semarang semakin strategis guna memperkenalkan kekayaan budaya, sejarah, dan potensi kota kepada masyarakat luas.
Tidak hanya sebagai wajah pariwisata, Denok dan Kenang juga diharapkan mampu menjadi penggerak di tengah masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk ikut berkontribusi bagi kemajuan kota.
Ajang tahunan ini bukan sekadar kontes penampilan, melainkan juga ruang pembinaan karakter dan edukasi budaya. Melalui program ini, Pemerintah Kota Semarang terus mendorong keterlibatan generasi muda dalam pembangunan kota, menciptakan pemimpin masa depan yang berakar pada budaya lokal dan siap bersaing secara global.