Terlebih di era digital saat ini, di mana informasi bisa diakses siapapun tanpa memandang usia. Pendidikan karakter bakal menjadi benteng kokoh menghalau efek negatif teknologi informasi.
"Perlu pendampingan dan kontrol ketat dari orang tua ketika anak mengakses informasi dari gadget. Jangan sampai anak-anak menonton film yang tidak pantas, atau masuk dalam komunitas grup pergaulan bebas hingga narkoba. Jadi Semarang bebas narkoba, kreak dan bebas pergaulan bebas bisa terwujud," tegas dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mewakili Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, menyampaikan Pemkot Semarang memberi perhatian besar di dunia pendidikan. Salah satunya melalui program pengambilan ijazah siswa sekolah swasta yang terkendala biaya pendidikan.
"Jangan sampai anak didik kita terlantar karena tak mendapatkan selembar dokumen (ijazah). Karena sejatinya pendidikan bukanlah masalah nilai atau ijazah, tapi pembangunan karakter," katanya.