
SEMARANG, diswayjateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menegaskan bahwa peralihan menuju energi baru terbarukan (EBT) bukanlah hal yang sulit, asalkan ada kemauan dan keberanian untuk berubah.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Jateng, Sujarwanto, menyatakan bahwa transisi energi memerlukan tekad serta perubahan pola pikir terhadap energi dan lingkungan.
"Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan keberanian untuk berubah. Bukan soal sulit atau tidak, tapi bagaimana kita memandang masa depan dan bertindak hari ini," ujarnya dalam Central Java Youth Sustainability Forum 2025 di Legacy Hall Semarang, Sabtu 3 Mei 2025
BACA JUGA:KEK Kendal Pacu Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan
Ia menekankan, semangat perubahan harus muncul dari generasi muda, terlepas dari usia.
“Muda bukan soal umur, tapi semangat. Anak-anak muda hari ini sudah berpikir soal keberlanjutan dan berkontribusi nyata,” lanjutnya.
Sujarwanto menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan bertujuan tidak hanya menyelesaikan masalah masa kini, tetapi juga memastikan ketersediaan sumber daya bagi generasi mendatang.
BACA JUGA:Instalasi Listrik Aman dan Ramah Lingkungan, PLTU Batang Raih Penghargaan dari KESDM
Menurutnya, sumber EBT sebenarnya telah tersedia di sekitar masyarakat dan mulai dimanfaatkan.
Contohnya antara lain pemanfaatan panas matahari, aliran air, hingga pengolahan gas limbah menjadi energi rumah tangga. “Semua itu sudah berjalan di Jateng,” ujarnya.
Ia juga membantah anggapan bahwa EBT berbiaya mahal. Menurutnya, persepsi tersebut muncul dari pola pikir lama yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.
BACA JUGA:Kerjasama dengan PLN, Sido Muncul Kembangkan Energi Terbarukan
“Hampir semua industri kini pakai energi surya, dari skala 1 hingga 3 megawatt. Pasar menuntut green industry dan green economy. Yang tidak beradaptasi akan tertinggal,” tegasnya.
Pemprov Jateng juga mendorong masyarakat memulai dari langkah sederhana, seperti menggunakan motor listrik atau memasang panel surya di rumah.
"Semua itu bisa menekan emisi gas rumah kaca. Tidak mahal dan bisa dilakukan siapa saja," tambahnya.