Kirab Budaya Batang, 18 Gunungan dan Tradisi Sawur Hujani Ribuan Warga pada Puncak HUT ke-59

Senin 28-04-2025,07:12 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Laela Nurchayati
Kirab Budaya Batang, 18 Gunungan dan Tradisi Sawur Hujani Ribuan Warga pada Puncak HUT ke-59

BATANG, diswayjateng.id – Ribuan warga Batang hari ini tumpah ruah memadati ruas jalan untuk menyaksikan Kirab Budaya puncak HUT ke-59 Kabupaten Batang.

Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan 18 gunungan hasil bumi dan uang sawuran sebesar Rp10 juta dalam bentuk koin untuk dibagikan ke masyarakat.

Kirab Budaya Batang tahun ini mengusung tema besar "Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Batang yang Sejahtera, Berdaya Saing, dan Berbudaya".

Acara kirab budaya Batang menjadi puncak perayaan yang menampilkan kekayaan tradisi, budaya lokal, dan semangat gotong royong khas Batang.

BACA JUGA: Kisruh Kredit di Bank Pelat Merah Batang: Nasabah Ditagih Kredit Ganda hingga Diancam

BACA JUGA: Kemendukbangga Siapkan Batang Jadi Contoh Nasional, Cek Day Care KEK Industropolis dan Lansia Berdaya

Pasukan kirab budaya Batang dipimpin oleh sosok legendaris Ki Subamanggala yang memimpin perjalanan penuh makna di sepanjang rute kirab.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyampaikan bahwa sawur uang koin sudah menjadi tradisi wajib di tiap Kirab Budaya.

"Tradisi sawur ini untuk berbagi rejeki ke masyarakat sekaligus sebagai tolak balak," ujar Bambang saat ditemui di Pendopo Kabupaten Batang.

Bambang juga menambahkan bahwa gunungan hasil bumi tahun ini bertambah dari 17 menjadi 18 buah, berisi sayuran segar dan buah-buahan lokal.

BACA JUGA: Bupati Faiz Beri Dua Tugas Khusus PKK Batang yang Dipimpin Istrinya

BACA JUGA: Kontes Kopi Batang, Ketua TP PKK Ikut Cicipi Arabika Lokal yang Berpotensi Pasar Nasional

"Penambahan gunungan ini karena antusiasme warga meningkat, supaya semua bisa kebagian hasil bumi," katanya sambil tersenyum.

Pasukan kirab sendiri terdiri dari beragam elemen, mulai dari pembawa pusaka Tombak Kyai Abirawa, Kyai Payung Tunggul Naga, hingga OPD dan siswa sekolah.

Konsep kirab budaya kali ini sedikit berbeda karena digelar di pagi hari, bertepatan dengan car free day untuk menambah euforia penonton.

Kategori :