Sidak Takjil di Kota Pekalongan: Dinkes Temukan Formalin, Boraks dan Pewarna Tekstil

Selasa 18-03-2025,12:58 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Laela Nurchayati

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan bersama Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) telah menggelar inspeksi mendadak (sidak) takjil pada 3-6 Maret 2025. 

Sidak takjil di Kota Pekalongan dilakukan di seluruh kecamatan dengan menyasar pedagang takjil guna mengidentifikasi potensi penggunaan bahan berbahaya dalam makanan. 

"Hasilnya, ditemukan tiga sampel makanan mengandung zat berbahaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, melalui Sanitarian Muda setempat, Maysaroh, Selasa 18 Maret 2025.

Ia menjelaskan bahwa sidak takjil di Kota Pekalongan ini melibatkan empat tim, masing-masing terdiri dari empat hingga lima anggota dari sanitarian Dinkes, Puskesmas, dan Labkesda. 

BACA JUGA: Baznas Kota Pekalongan Salurkan THR dari Zakat untuk 3.824 Tenaga Non-ASN dan Guru Honorer

BACA JUGA: Polres Pekalongan Kota Tingkatkan Pengawasan di 13 Titik Rawan Jelang Arus Mudik Lebaran 2025

Sampel makanan yang diperiksa dipilih berdasarkan riwayat temuan sebelumnya atau indikasi kuat penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil yang tidak aman untuk dikonsumsi.

Maysaroh mengungkapkan bahwa dari total 205 sampel makanan yang diuji, ditemukan tiga sampel yang mengandung zat berbahaya. 

"Dua sampel mi kuning atau mi basah terbukti mengandung formalin, sedangkan satu sampel kerupuk usek berwarna merah positif mengandung rhodamin B, yaitu zat pewarna sintetis yang dilarang digunakan dalam makanan," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meskipun masih ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, jumlahnya mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

BACA JUGA: Viral Pasien Kritik Puskesmas Jenggot Pekalongan, Anggota DPR Minta Kasus Diselesaikan Damai

BACA JUGA: Kota Pekalongan Dorong Kolaborasi dalam Cegah Stunting, Fokus 1000 Hari Kehidupan

Pada 2024, dari 204 sampel yang diuji, ditemukan lima makanan positif mengandung bahan berbahaya, yakni empat makanan positif boraks yang ditemukan pada mi kenyol, sempolan, dan kerupuk gendar. 

Satu makanan positif rhodamin B juga ditemukan pada produk kerupuk usus berwarna merah.

Terkait tindak lanjut, saat ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, Dinkes langsung melakukan edukasi kepada pedagang terkait bahaya penggunaan bahan tersebut. 

Kategori :