SEMARANG, diswayjateng.id - Operasi pasar murah yang dicanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Pos Indonesia dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pangan selama Ramadan kurang maksimal.
Dari pantauan diswayjateng.id barang kebutuhan pangan pada operasi pasar murah yang dimulai 24 Februari 2025 masih relatif tidak lengkap, sehingga membuat sebagian warga yang antusias untuk membeli harus menanggung rasa kecewa.
Marketing Kantor Pos Semarang Danu menyatakan bahwa Operasi Pasar Murah ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia atas intruksi Presiden melalui Kementrian Pertanian.
"Jadi serentak telah dibuka diseluruh Indonesia, di Pulau Jawa 215 titik, dan diluar Pulau Jawa ada 110 titik operasi pasar murah," Jelasnya saat diwawancara pada, kemarin.
BACA JUGA:Wakil Bupati Grobogan Resmi Buka Pasar Murah Ramadan 1446 H
BACA JUGA:Disperindag Grobogan akan Gelar Pasar Murah Ramadan di 20 Lokasi
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bahwa persedian yang telah disediakan diantaranya adalah gula satu kilo, beras lima kilo dan ayam potong.
"Jadi kita juga masih menunggu suplai dari supplier untuk melengkapi kebutuhan pasar murah, untuk beras kita disuplai oleh Bulog, dan gula dari PT. SGN dan Pokphand untuk ayam," tuturnya.
Kemudian untuk masyarakat yang ingin membeli kebutuhan di operasi pasar murah, pihaknya menjelaskan bahwa harus membawa KTP asli. Selain itu pasar murah akan berakhir pada 29 Maret 2025.
"Selain membawa KTP pembelian masyarakat atas kebutuhan itu juga dibatasi, seperti pembelian gula per orang itu hanya dua kilo," ujarnya.
Selanjutnya untuk waktu buka dimulai setiap hari Senin sampai Sabtu, dari pukul 08.00 - 11.00 WIB.
"Kalau nanti memungkinkan hari minggu juga akan kami buka untuk meramaikan pasar murah ini," Pungkasnya.
Operasi pasar murah ini diselenggarakan selama Ramadan dan diselenggarakan diseluruh Kantor Pos yang tersebar di Indonesia.
Disisi lain, salah seorang warga Pedurungan, Kota Semarang lilik mengeluhkan bahwa barang yang disediakan di pasar murah tidak sesuai ekspetasi.
"Kita sudah antusias mau memborong di pasar murah, perjalanan juga lumayan jauh dari rumah, sampai sini cuma dapat gula dua kilo saja, beras sama dipasar harganya sama, ayam juga sama, jadi kayak nggak cocok sama ongkosnya," Ujarnya.