Kadinkes Grobogan Dorong Masyarakat Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara Serentak

Sabtu 01-03-2025,18:50 WIB
Reporter : Achmad Fazeri
Editor : Wawan Setiawan

GROBOGAN, diswayjateng.id –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan terus mendorong masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak seiring dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

“Paling penting sebetulnya adalah mendorong masyarakat untuk melakukan PSN secara serentak. Sebab, masyarakat kita itu lebih mengandalkan fogging,” jelas Kepala Dinkes Kabupaten Grobogan, dr. Djatmiko, kepada diswayjateng.id, Sabtu, 1 Maret 2025.

Padahal, dr. Djamiko melanjutkan, fogging hanya efektif untuk mengatasi nyamuk dewasa. Kalau untuk membasmi telur dan jentik nyamuk, maka harus melalui PSN serentak. Ia menyebut bahwa masyarakat merasa tidak puas jika belum dilakukan fogging sebagai upaya untuk menyelesaikan persoalan DBD.

“Inilah yang kadang membuat angka bebas jentiknya masih termasuk kecil, yakni di bawah 95%. Idealnya di atas 95%,” jelasnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Grobogan ini menerangkan, selain PSN serentak, terkait penanganan yaitu proses rujukan yang segera dilakukan juga sangat menentukan kondisi pasien. Ia mengatakan bahwa masa kritisnya pasie DBD adalah hari ketiga sampai kelima. Kalau tidak segera ditangani bahkan sampai terjadi dehidrasi, maka akan sangat berisiko. 

“Trombositnya akan terus menurun,  dan kondisi pasien ngedrop ” pungkasnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinkes Kabupaten Grobogan mencatat, selama tujuh pekan, kasus DBD di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tembus hingga 144 kasus.  Detail rinciannya, pada 1 - 31 Januari 2025 terdapat 110 kasus, kemudian 1 – 23 Februari 2025 terdapat 34 kasus dengan satu pasien meninggal dunia.

Secara komulatif, total kejadian kasus DBD dalam rentang waktu itu, yakni jumlah Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) ada sebanyak 366 laporan. Dengan rincian demam dengeu 126 kasus, DBD 143 kasus dan Dengeu Shock Syndrome (DSS) satu kasus.

Jika dihitung kasus DBD-nya, maka DBD ditambah DSS (143+1) menjadi 144 kasus, dengan rata-rata angka kejadian DBD sembilan per 100 ribu penduduk. Adapun jumlah kematian satu kasus atau masih 0,69%. Dan untuk persentase angka bebas jentiknya adalah 85,45%.

Tags :
Kategori :

Terkait